Jumat, 22 November 2024

Indonesia Angkat Pendekatan Budaya Lokal Soal Tata Kelola Air di WWF 2024

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
10th World Water Forum membahas isu-isu air dan mencari solusi atas permasalahan air dunia. Kegiatan puncak forum internasional ini akan dilaksanakan di Bali pada 18-24 Mei 2024. Foto: BBWS Brantas untuk suarasurabaya.net

Endra S. Atmawidjaja Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan mengatakan bahwa Indonesia akan mengangkat pendekatan budaya lokal dalam tata kelola air saat World Water Forum 2024.

“Keberhasilan Indonesia mendorong tata kelola air melalui pendekatan budaya lokal dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat global. Praktik baik yang melibatkan seluruh stakeholder ini membuktikan bahwa Indonesia mampu memimpin dunia dalam menghadapi krisis air,” kata Endra dilansir Antara, Rabu (24/4/2024).

Tata kelola air yang dilakukan melalui praktek-praktek kearifan lokal di banyak daerah di Indonesia tersebut, kata Endra, memberikan optimisme bahwa keputusan nyata akan diambil pemimpin dunia di World Water Forum ke-10, pada 18 hingga 25 April 2024 di Bali.

Sementara itu, Endra yang juga Wakil Ketua I Sekretariat Nasional Penyelenggara 10th World Water Forum mengatakan bahwa para pemimpin dunia dapat mengulik banyak hal menarik dari Indonesia, khususnya terkait menyelesaikan masalah tata kelola air.

Misalnya, kata dia, sistem Subak di Bali yang sudah diakui oleh UNESCO dalam tata kelola irigasi melalui kearifan lokal, lalu Danau Bratan, serta Taman Hutan Rakyat (tahura) yang memperlihatkan betapa pentingnya mangrove dalam mendukung pengelolaan air.

“Ini semua menjadi contoh baik yang bisa langsung disaksikan oleh para pemimpin dan delegasi dunia,” katanya.

Tidak hanya itu, World Water Forum ke-10 ini diharapkan menjadi momentum untuk membangun kolaborasi antarnegara dalam mengatasi persoalan air. Menurut Endra, aksi kolaboratif dapat menyatukan modalitas dan meningkatkan kapasitas untuk menghadapi segala tantangan terkait air.

Maka dari itu, Pemerintah Indonesia mendorong keterlibatan pemimpin negara, parlemen, menteri, pemimpin daerah, dan otoritas pengelola air dalam World Water Forum nanti.

Selain itu, kerja sama global ini juga sangat penting dilakukan guna memperkuat political will untuk mengatasi masalah air.

Kemudian, Endra pun menegaskan bahwa Indonesia siap untuk mengambil peran aktif dalam mengimplementasikan dan memantau kemajuan dari kesepakatan di dalam forum.

Di samping itu sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10, Indonesia turut berkesempatan untuk memimpin perubahan dengan mendorong pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

“Indonesia akan memperkenalkan inisiatif dan inovasi yang telah dilakukan di bidang pengelolaan air. Ini termasuk pemanfaatan teknologi untuk efisiensi air dalam berbagai sektor seperti pertanian, pertambangan, industri dan pengelolaan daerah aliran sungai, serta strategi adaptasi dan mitigasi terhadap bencana hidrometeorologi,” ucap Endra. (ant/sya/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs