Sabtu, 23 November 2024

Dua Helikopter Jatuh di Jepang, Satu Meninggal dan Tujuh Hilang

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Kontak hilang dengan dua helikopter SH-60K, masing-masing membawa empat awak, di daerah timur Torishima di rangkaian Pulau Izu selama pelatihan perang anti-kapal selam pada Sabtu (20/4/2024) malam. Foto: MSDF/The Japan Times Kontak hilang dengan dua helikopter SH-60K, masing-masing membawa empat awak, di daerah timur Torishima di rangkaian Pulau Izu selama pelatihan perang anti-kapal selam pada Sabtu (20/4/2024) malam. Foto: MSDF/The Japan Times

Dua helikopter milik Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF) jatuh pada Sabtu (20/4/2024) malam saat latihan malam hari di dekat Kepulauan Izu, Jepang.

Minoru Kihara Menteri Pertahanan Jepang menjelaskan, insiden ini membuat satu orang awak meninggal dan tujuh orang lainnya hilang.

“Kami melakukan yang terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan mereka,” ujar Kihara dilansir dari The Japan Times.

Identitas jenazah yang ditemukan memang tidak segera diumumkan. Kihara mengatakan pada Minggu (21/4/2024) malam bahwa jenazah tersebut telah dipindah ke rumah sakit di Yokosuka, Prefektur Kanagawa, untuk diperiksa.

Kihara mengatakan, penyebab kecelakaan itu sedang diselidiki setelah perekam penerbangan dua helikopter SH-60K ditemukan dan ditemukan berdekatan satu sama lain.

Kepala pertahanan mengatakan bahwa kementerian telah memutuskan bahwa ada kemungkinan besar kecelakaan itu terjadi karena tabrakan.

Laksamana Ryo Sakai Kepala Staf MSDF mengatakan pada konferensi pers Minggu malam bahwa komite investigasi telah dibentuk untuk menyelidiki kecelakaan itu.

“Kami akan menganalisis penyebab kecelakaan itu dan berusaha mencegah terulangnya kembali,” kata Sakai.

Sakai mengatakan bahwa pada saat kecelakaan terjadi, tiga helikopter sedang melakukan latihan anti-kapal selam yang melibatkan pencarian, deteksi, dan serangan tiruan terhadap kapal selam yang dioperasikan oleh MSDF.

“Kami yakin kemungkinan besar kedua pesawat itu bertabrakan di udara selama operasi malam hari,” katanya seraya menyebutkan bahwa belum jelas apakah helikopter tersebut mengalami kelainan peralatan.

Dia mengatakan bahwa anggota pesawat lainnya yang tidak terluka mungkin telah menyaksikan tabrakan tersebut dan para pejabat sedang mewawancarai awak pesawat tersebut.

Jarak pandang seringkali buruk selama pelatihan anti-kapal selam di malam hari, kata Sakai, sambil mencatat bahwa “ada kalanya jarak antar helikopter sangat dekat,” meskipun pilot diminta untuk memastikan jarak aman tetap terjaga.

“Namun, dalam kasus ini, di mana terdapat kemungkinan besar terjadi tabrakan, saya yakin bagaimana jarak pemisah atau pengawasan yang dilakukan merupakan isu besar untuk penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut,” kata Sakai.

Selain perekam penerbangan, pecahan salah satu bilah helikopter dan badan pesawat, serta beberapa helm milik awak helikopter, juga ditemukan.

Kontak terputus dengan helikopter, masing-masing membawa empat awak, di area sekitar 270 kilometer sebelah timur Torishima di rangkaian Pulau Izu selama latihan anti-kapal selam masing-masing pada pukul 22:38 dan 23:04.

MSDF mengatakan setelah hilangnya kontak dengan helikopter pertama, sinyal darurat telah diterima dari pesawat satu menit kemudian. Sekitar 25 menit kemudian, komunikasi dengan helikopter lain diketahui terputus di area yang sama. (saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs