Jumat, 22 November 2024

Harga Minyak Disebut Bisa Tembus 100 Dolar AS per Barel Imbas Konflik Iran-Israel

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Salah satu kilang minyak milik Iran. Foto: Mehr

Tutuka Ariadji Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, harga minyak dapat mencapai 100 Dolar AS per barel akibat eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dengan Israel.

“Dengan adanya konflik baru ini, Iran dan Israel, ini (harga minyak) sebetulnya tidak jauh dari angka 100 dolar AS. Saya katakan sependapat, kemungkinan besar harga ICP naik 100 Dolar AS (per barel),” kata Tutuka dilansir Antara, Senin (15/4/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam webinar bertajuk, “Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI” yang digelar oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian ESDM, ICP (Indonesian Crude Oil Price) atau harga patokan minyak mentah Indonesia per 12 April 2024 sebesar 89,51 Dolar AS per barel.

Sebelum serangan Iran terhadap Israel, kata Tutuka, harga minyak sudah mengalami peningkatan kurang lebih 5 Dolar AS per barel tiap bulannya.

Saat ini, lanjutnya pemerintah masih menunggu respons dari Israel terkait serangan Iran. Respon tersebut nantinya, akan menentukan apakah harga minyak dunia akan meningkat secara berkelanjutan atau spike.

Spike adalah peningkatan harga secara tajam untuk sementara waktu sebelum kembali turun.

“Saya lebih cenderung untuk menunggu dulu apa reaksi dari Israel dan Amerika (Serikat) terhadap konflik tersebut. Jadi, masih diskusi kemungkinan bisa lebih cenderung untuk spike dalam waktu yang tidak lama,” ucap Tutuka.

Meskipun demikian, Kementerian ESDM menjamin harga BBM tidak akan berubah hingga Juni meski terjadi eskalasi konflik di Timur Tengah antara Iran dengan Israel.

“Ya, harga BBM masih seperti itu (tidak berubah sampai Juni),” ucapnya. (ant/sya/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs