Mursam General Manajer PT Aditamaraya Farmindo meyakini bahwa penyebab kebakaran yang terjadi di gudang penyimpanan botol, bukan karena arus pendek listrik. Karena di dalam gudang, tidak ada peralatan yang menggunakan listrik.
Pihaknya mencurigai ada salah satu karyawan yang merokok di area gudang pada saat jam istirahat. Meski belum menemukan bukti, pihaknya menyerahkan sepenuhnya peristiwa kebarakan itu ke pihak yang berwajib.
“Kejadiannya setelah jam istirahat. Ada karyawan saya yang berada di luar gudang. Melihat kalau ada asap. Langsung memanggil semua karyawan untuk memadamkan api dengan menggunakan APAR, lalu menghubungi pemadam kebakaran. Kami pastikan kebakaran ini bukan dari listrik. Saya curiga ada karyawan yang merokok. Padahal di area ini dilarang merokok, harus di luar gedung,” jelas Mursam, Senin (30/7/2018).
Pasca kebakaran itu, kata dia, seluruh aktivitas kerja di pabrik terpaksa dihentikan dan seluruh karyawan diperbolehkan pulang. Karyawan akan aktif bekerja mulai besok, Selasa (31/7/2018). Mursam mengakui, total kerugian akibat kebakaran itu tidak terlalu banyak. Diperkirakan, sekitar Rp10 juta.
“Dari kejadian ini, kami kehilangan satu shift kerja. Tapi besok, karyawan sudah bisa kembali bekerja. Kami berterima kasih kepada polisi, petugas PMK yang sudah membantu. Sehingga kebakaran ini, bisa dengan cepat teratasi,” tambahnya.
Sebelumnya, sebuah gudang milik PT Aditamaraya Farmindo di Jalan Rungkut Industri II Surabaya, terbakar, sekitar pukul 13.30 WIB. Objek yang terbakar yaitu gudang berukuran 5×8 meter yang berisi botol kesehatan berbahan plastik. Bambang Vistadi Kepala Bidang Operasional Dinas Pemadam Kebakaran Kota Surabaya mengatakan beruntungnya botol-botol tersebut dalam keadaan kosong dan tidak berisi cairan kimia.
Dengan bantuan sekitar 4 mobil PMK, lanjut dia, kebakaran itu tidak berlangsung lama. Semua karyawan berhasil dievakuasi dan tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu. (ang/ipg)