Martin Griffiths Kepala Bantuan PBB mengatakan dirinya mengalokasikan 12 juta dolar AS (sekitar Rp190,7 miliar) dari dana darurat PBB untuk Haiti guna “mengatasi situasi yang mengerikan” di negara itu.
“Kekerasan geng yang tiada henti telah menyebabkan 50 ribu orang mengungsi, sementara 5 juta orang mengalami kelaparan akut dan melemahkan sistem kesehatan yang sudah rapuh. Dana ini akan memungkinkan mitra bantuan untuk menjangkau mereka yang paling terkena dampak,” tulisnya di akun media sosial X.
Sebelumnya, Haiti telah terkepung secara internal sejak pertengahan 2021, ketika sejumlah kelompok geng mengambil alih infrastruktur sambil melakukan aksi kekerasan untuk memperebutkan kekuasaan.
Sementara bantuan medis disebut sudah tidak ada lagi, sedangkan kelaparan juga terjadi karena persediaan makanan hampir menghilang.
Selain itu, kerusuhan yang dilakukan kelompok geng pada 18 Maret menargetkan lingkungan kelas atas yang sebelumnya damai di ibu kota negara itu. Hal itu mengakibatkan sedikitnya belasan orang tewas.
Dalam konflik tersebut, Ribuan orang telah tewas dan ratusan ribu lainnya meninggalkan negara itu.
Kelompok geng juga membakar sejumlah kantor kepolisian, menyerbu bandara dan membebaskan 4.000 narapidana dari dua penjara terbesar di negara itu. (ant/sya/bil/ipg)