Sabtu, 23 November 2024

KDEI Taipei Sediakan Saluran Siaga bagi WNI untuk Gempa Taiwan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sebuah bangunan terhuyung setelah lantai pertamanya runtuh akibat gempa bumi di Hualien, Taiwan, Rabu (3/4/2024). Foto: AP

Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei di Taiwan menyediakan saluran siaga (hotline) terkait gempa bumi 7,2 skala richter di Hualien, Taiwan, Rabu (3/4/2024) kemarin. KDEI Taipei dapat dihubungi melalui hotline +886 901 132 000 atau +886 987 587 000.

Iqbal S. Shofwan Kepala KDEI Taipei menyampaikan, hotline ini terutama bagi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk melaporkan kondisi mereka bila terdampak gempa atau bila mengetahui ada WNI yang terdampak.

“Kami imbau WNI di Taiwan untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari Otoritas Taiwan dan KDEI Taipei serta melaporkan informasi terkait WNI yang terdampak gempa melalui hotline yang telah kami sediakan. Kami juga mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap potensi gempa susulan,” kata Iqbal melalui keterangan di Jakarta, Kamis (4/4/2024), dikutip Antara.

Iqbal mengatakan, hingga Kamis pukul 13.24 waktu Taiwan, tidak ada korban WNI, baik korban jiwa maupun luka-luka, akibat gempa yang disebut terkuat setelah 25 tahun di Taiwan itu.

Informasi tersebut didapatkan dari hasil komunikasi KDEI Taipei dengan otoritas di Taiwan yaitu Central Emergency Operation Center (CEOC) dan organisasi-organisasi kemasyarakatan WNI di Taiwan.

“Sampai saat ini, belum ada laporan WNI, baik Pekerja Migran Indonesia (PMI) maupun pelajar, yang terkena dampak. WNI masih terpantau aman,” ujar Iqbal.

Iqbal menyampaikan, hasil komunikasi KDEI Taipei dengan CEOC juga mendapati informasi bahwa gempa 7,2 skala richter, memiliki episentrum sekitar 20 kilometer lepas pantai, arah selatan Hualien. Kota Hualien terletak di selatan Kota Taipei, sekitar 150 kilmeter dari Taipei.

“Belum ada peringatan tsunami dari Otoritas Taiwan. Apabila ada peringatan tsunami, Otoritas Taiwan akan menyampaikannya dalam bentuk pesan singkat,” katanya.

Selain itu, KDEI Taipei terus berkomunikasi dengan organisasi kemasyarakatan WNI di Hualien yaitu Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU), Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Taiwan, Satuan Tugas Pekerja Migran Indonesia, dan Masjid Nurul Iman.

Iqbal menyampaikan, transportasi ke Hualien masih sangat terbatas. KDEI Taipei akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan berkomunikasi dengan CEOC serta organisasi kemasyarakatan WNI di Hualien. (ant/azw/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs