Jumat, 22 November 2024

Tips Mengurangi Gejala yang Dirasakan Tubuh Akibat Alergi Musiman

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Alergi pada anak. Foto: iStock Ilustrasi - Alergi pada anak. Foto: iStock

Peralihan musim dari dingin ke musim semi menyebabkan sejumlah orang mengalami alergi musiman seperti yang diakibatkan oleh banyaknya serbuk sari yang berterbangan. Hal itu menyebabkan gejala-gejala yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dilansir dari Antara pada Senin (1/4/2024), musim semi memang membawa suhu yang lebih sejuk dan bunga-bunga bermekaran.

Namun, bagi penderita alergi musiman, banyaknya serbuk sari yang berterbangan pada periode Februari hingga musim panas justru menjadi waktu yang tidak menyenangkan bagi mereka.

Menurut Reenal Patel ahli alergi dan imunologi, alergi musiman atau yang dikenal sebagai rhinitis alergi telah mempengaruhi hampir 60 juta orang di Amerika Serikat. Di mana 25 persen di antaranya merupakan orang dewasa.

Menurut dia alergi musiman dapat mempengaruhi fungsi mata, telinga, hidung, tenggorokan hingga paru-paru.

Selain itu, alergi dapat mempengaruhi status mental seseorang, seperti merasakan kelelahan, sakit kepala, sakit kulit dan gangguan saluran pencernaan.

Sementara tanda-tanda seseorang terkena alergi musiman, yaitu pilek, hidung tersumbat, batuk, hidung atau tenggorokan gatal, mata berair dan gatal, bersin, post-nasal infus, mata bengkak, dan kelelahan karena gangguan tidur dan kesulitan bernafas.

Kondisi tersebut juga sangat umum bisa terjadi pada orang yang tidak memiliki alergi apapun di masa kanak-kanak. Dengan demikian, diagnosis dini sangat penting untuk mengidentifikasi gejala dan mengambil tindakan pencegahan yang membantu mengelola gejala akibat alergi musiman.

“Jika seseorang mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, yang terbaik adalah menjalani tes alergi musiman. Diagnosis alergi seringkali didasarkan pada riwayat, tes tusuk kulit, dan atau pemeriksaan darah,” jelasnya.

Ia mengatakan langkah pertama yang dapat penderita lakukan ketika merasakan gejala adalah mengidentifikasi alergen, usai mengetahui penyebabnya, maka penderita dianjurkan untuk menghindari faktor pemicu.

Jika pemicunya tidak dapat dibatasi, dokter mungkin merekomendasikan rencana pengobatan yang disesuaikan untuk individu terkait dengan banyak obat yang diresepkan seperti antihistamin oral, obat tetes mata, dan obat semprot hidung.

Selain mengidentifikasi alergen, penderita direkomendasikan untuk mandi sebelum tidur agar serbuk sari tidak menempel ketika beristirahat. Sedangkan ketika beraktivitas di luar, ia menyarankan penderita mengenakan topi dan kacamata hitam, tutup jendela rumah atau mobil dan biarkan alat pembersih udara menyala di kamar tidur. (ant/man/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs