Sebanyak 60 tunanetra dari berbagai daerah di Jatim melangsungkan khataman Al Qur’an di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Quran Nurul Falah, Ketintang, Surabaya, Sabtu (30/3/2024).
Zainul Muttaqin Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (PW ITMI) Jawa Timur mengatakan, khataman itu dilakukan sebagai upaya untuk memupuk rasa cinta terhadap Al-Quran.
“Kita ingin mendorong kawan-kawan anggota ITMI atau tunanetra muslim, agar termotivasi belajar Al-Qur’an braille,” katanya kepada suarasurabaya.net.
Belajar membaca Al-Qur’an, kata Zainul, sangat penting, karena ia mengungkapkan bahwa saat ini hanya ada sepuluh persen tunanetra muslim yang bisa membaca Al-Qur’an braille.
Dalam proses khataman Al-Qur’an itu, bagi yang sudah bisa membaca, melangsungkan khataman dengan mandiri. Sedangkan bagi yang masih belajar dan mendapat pendampingan.
Zainul mengatakan, khatamal Qur’an tersebut merupakan yang kedua kalinya. Pertama digelar tahun lalu, dengan jumlah jemaah tunanetra ada 40 orang.
“Jadi ada peningkatan jumlah yang ikut. Tahun lalu dan sekadang diadakan di pondok pesantren ini juga sama, karena didukung untuk khataman,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, pihaknya berharap agar masyarakat luas ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung upaya PW ITMI Jatim untuk bisa membaca Al-Qur’an bagi tunanetra.
“Semoga akan semakin banyak tunanetra yang bisa membaca Al-Qur’an braille. Begitu juga semakin banyak tunanetra yang bisa mengajarkan braile bagi sesama kawan. Karena dengan begitu, pemberantasan buta Al-Qur’an braille ini bisa berlangsung lebih cepat,” tutupnya.(ris/saf/iss)