Senin, 25 November 2024

24.423 Siswa Jatim Lolos Masuk PTN Jalur SNBP 2024, Terbanyak Nasional 5 Tahun Berturut

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim saat menghadiri Sertijab dengan Khofifah Indar Parawansa Mantan Gubernur Jatim periode 2019-2024 di Gedung Negara Grahadi, Senin (19/2/2024). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Provinsi Jawa Timur (Jatim) berhasil menduduki peringkat pertama dengan jumlah terbanyak nasional untuk siswa lolos masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024.

Tak hanya menjadi peringkat pertama se Indonesia, jumlah siswa yang lolos masuk PTN tanpa tes ini juga meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Merujuk data tahun 2023, jumlah siswa Jatim yang lolos jalur SNBP sebanyak 23.477. Sedangkan tahun ini meningkat menjadi 24.423 atau mengalami kenaikan sebanyak 946 siswa.

Total ada sebanyak 100.981 siswa pendaftar SNPB dari Jatim. Dimana sebanyak 24.423 siswa yang lolos SNBP tersebar dalam penerimaan PTN Akademik dan PTN Vokasi.

Rincinya sebanyak 20.237 siswa diterima di PTN Akademik dari 90.292 pendaftar dan 4.186 siswa diterima di PTN Vokasi dari 10.689 pendaftar.

Dengan ini maka selama lima tahun berturut-turut sejak tahun 2020, Jatim berhasil mempertahankan predikat tersebut.

Atas capaian tersebut, Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jatim secara khusus mengapresiasi dedikasi para tenaga pendidik yang telah mengantarkan siswa/siswinya lulus SNBP. Selain itu, ia juga mengapresiasi semangat belajar dari para siswa/siswi di Jatim.

“Pencapaian ini mencerminkan dedikasi dari kalangan tenaga pendidik serta semangat belajar yang tinggi dari peserta seleksi untuk mengejar PTN impian mereka masing-masing,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Rabu (27/3/2024).

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2020, Jatim juga menempati posisi pertama penerimaan siswa terbanyak PTN melalui SNMPT (sekarang SNBP) dengan jumlah siswa sebanyak diterima 13.803.

Selanjutnya di tahun 2021 jumlah siswa Jatim diterima SNMPTN sebanyak 16.998 siswa. Selanjutnya ditahun 2022, sebanyak 17.807 siswa atau 20,15 persen dari total 88.375 pendaftar, diterima terbanyak dalam SNMPTN. Kemudian di tahun 2023, terdapat 23.477 calon mahasiswa baru (camaba) Jatim yang diterima jalur SNBP tahun 2023 dari jumlah 92.790 pendaftar dengan keketatan sekitar 25,30 persen.

“Terima kasih atas kerja keras yang dilakukan bapak ibu guru karena mampu membimbing siswa lolos dalam penerimaan berbasis prestasi ini dan berhasil mempertahankan posisi Jawa Timur sebagai Provinsi dengan penerimaan PTN terbanyak lima tahun berturut-turut,” imbuhnya.

Adhy menyebut, torehan prestasi ini juga tidak terlepas dari peran Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024 yang selama lima tahun kepemimpinannya berkomitmen penuh dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jatim. Komitmen tersebut terwujud dalam program Jatim Cerdas yang masuk dalam visi Nawa Bhakti Satya.

“Di era kepemimpinan Khofifah Gubernur Jatim, beliau memprioritaskan peningkatan kualitas pendidikan di Jatim. Sebab kita sadar bahwa siswa/siswi di Jatim merupakan generasi penerus yang akan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Komitmen atas peningkatan kualitas pendidikan tersebut tercermin dalam alokasi anggaran untuk pendidikan di Jatim. Sejak 2019, alokasi anggaran pendidikan APBD kepada lebih dari 4.000 SMA, SMK, dan SLB berhasil meningkatkan kesejahteraan guru dan siswa.

Selain meningkatkan kesejahteraan guru, Pemprov Jatim juga memfasilitasi pengembangan kualitas para guru di Jatim melalui program Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

Program tersebut berupaya meningkatkan kompetensi pendidik dalam kegiatan belajar, mengajar dan berkarya untuk mendukung terciptanya inovasi pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dengan mengedepankan pemanfaatan platform teknologi.

“Bahkan tahun lalu, Jatim menerima penghargaan sebagai provinsi dengan pendaftar terbanyak dalam Gebyar Pembelajaran Berbasis TIK (pembaTIK) Se-Indonesia,” imbuhnya.

Selain itu terdapat pula program SMA Double Track yakni kurikulum yang menggabungkan pola pembelajaran SMA dengan SMK. Sistem ini dikemas seperti ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh para siswa.

Melalui SMA Double Track, para siswa selain mendapatkan pendidikan akademik juga dibekali keterampilan khusus yang berguna di dunia kerja atau berwirausaha. Dengan demikian program ini digadang-gadang bisa menurunkan angka putus sekolah yang diakibatkan keterbatasan ekonomi. Sebab di sela aktivitas belajarnya para siswa bisa berkarya yang akan meningkatkan kesejahteraannya.

“Semua program dan dukungan dari Pemprov Jatim ini semata-mata untuk menyiapkan generasi emas yang kelak akan memimpin tonggak pembangunan Indonesia. Dari Jatim untuk Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (wld/man/bil/faz))

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
28o
Kurs