Badan Wakaf Indonesia (BWI) berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) menggelar Jambore Nazhir di Jakarta pada 25-27 Maret 2024.
Jambore Nazhir yang berlangsung selama tiga hari itu, mengusung topik “Feasibility Study Proyek Wakaf”.
Yono Haryono Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syari’ah BI mengatakan, wakaf memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Sinergi BI dan BWI dalam kegiatan ini bertujuan meningkatkan literasi dan kapasitas nazhir dalam pengetahuan dan wawasan tentang keberlangsungan lembaganya. Sehingga nantinya aset wakaf dapat terkelola dengan baik dan profesional,” dalam keterangan resminya, Senin (25/4/2024).
Sementara Prof. Dr. Nurul Huda Ketua Yayasan BWI menyebut Jambore Nazhir 2024 adalah langkah strategis dalam membangun ekosistem wakaf yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Melalui acara ini, kami mengharapkan para nazhir dapat saling bertukar pengalaman. Membangun jaringan, dan meningkatkan potensinya demi kelangsungan lembaganya dalam bentuk pengetahuan dan wawasan tentang feasibility study suatu proyek wakaf,” terangnya.
Sejumlah kegiatan peningkatan kapasitas para Nazhir dalam jambore ini antara lain, permintaan data proyek wakaf, pembuatan feasibility studies (studi kelayakan bisnis).
Kemudian penentuan nazhir, pemberian undangan kepada lembaga nazhir, proses pendaftaran, registrasi, administrasi, serta pelaksanaan kegiatan pengelolaan.
Sinergi BI dan BWI dalam acara ini merupakan komitmen bersama untuk mewujudkan pengelolaan wakaf yang profesional, transparan, dan akuntabel.
Harapannya, kolaborasi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. (saf/faz)