Pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) yang dievakuasi di tenda imbas adanya gempa beruntun di perairan Tuban yang terasa hingga Surabaya, sudah dibawa masuk semua ke dalam rumah sakit.
Abdullah Machin Wakil Direktur Keuangan dan Sumber Daya RS Unair mengatakan, seluruh pasien tersebut dibawa kembali masuk ke ruang perawatan secara bertahap, dan tuntas sekitar pukul 08.30 WIB.
“Alhamdulillah pada hari ini, seluruh pasien yang ada di halaman rumah sakit sudah kita evakuasi masuk ke dalam. Kemarin yang kita evakuasi ada 160 pasien, dan sekarang sudah kita masukkan kembali ke ruang perawatan ada 147 pasien. Sisanya itu sebenarnya sudah waktunya pulang,” katanya kepada awak media di halaman RS Unair, Sabtu (23/3/2024).
Ia mengatakan, memang ada sedikit ketidaknyaman akibat terjadi fenomena gempa tersebut, sehingga pasien harus dibawa keluar semua. Tetapi, upaya tersebut merupakan langkah awal untuk memastikan keamanan pasien.
“Secara umum tadi saya ketemu dengan pasien, pasien puas dengan mekanisme dan pelayanan di rumah sakit Unair, terutama pada saat tanggap darurat ini,” tuturnya.
Ia juga memastikan, tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Semua pasien tertangani dengan baik saat terjadi gempa kemarin.
“Karena kita ingin memastikan keamanan dari pasien dan seluruh sivitas hospital yang ada di rumah sakit airlangga,” ucapnya.
Seluruh upaya yang dijalankan, kata dia, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ketika terjadi gempa bumi.
“Kita semua turut berduka dengan musibah kemarin, dan kita berkomitmen untuk tetap menjaga kualitas dan mutu layanan, dan juga keselamatan pasien,” pungkasnya.
Untuk diketahui , terhitung per Sabtu (23/3/2024) pagi, pukul 07.00 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sudah terjadi 150 kali gempa susulan usai gempa pertama yang terjadi, Jumat (22/3/2024) siang kemarin.
“Update gempa bumi (Laut) Bawean sampai dengan tanggal 23 maret 2024 jam 07:00, terjadi 150 gempa bumi susulan,” tulis Stasiun Geologi BMKG Pasuruan dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net.
Dari 150 kali gempa itu, dua di antaranya memiliki kekuatan signifikan. Gempa pertama terjadi sekitar pukul 11.22 WIB dengan magnitudo 6,0. Sementara gempa signifikan kedua terjadi pada Jumat sore sekitar pukul 15.52 WIB dengan magnitudo 6,5.
Episenter gempa ini terletak di 35 kilometer arah barat Pulau Bawean atau 114 kilometer dari arah timur Tuban dengan kedalaman 12 kilometer.
Selain memberi guncangan lebih dahsyat di Bawean, gempa tersebut dirasakan di Surabaya hingga Kulon Progo dan sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan.(ris/azw/ipg)