Toko kerajinan rotan dan mebel milik Seno di Jalan Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, selalu kebanjiran pesanan keranjang parcel dari bahan rotan untuk Ifdulfitri dari berbagai macam daerah.
Daniyatun, anak Seno menjelaskan jika usaha keluarga ini sudah dijalankan hingga memasuki keturunan ketiga sekarang. Setiap memasuki bulan puasa, jumlah pesanan keranjang parcel rotan mengalami kenaikan mencapai 700-1.000 biji pemesanan untuk Idulfitri.
“Pesanan dari berbagai daerah, paling jauh dari Ambon dan Nusa Tenggara Timur (NTT),” ucap Daniyatun saat ditemui suarasurabaya.net, Rabu (20/3/2024).
Namun, Daniyatun juga menjelaskan, meskipun setiap Ramadan dua tahun terakhir ada kenaikan pesanan, tapi jumlahnya tetap belum bisa menyamai jumlah pemesanan saat sebelum pandemi Covid-19.
“Dulu sebelum pandemi pesanan paling sedikit bisa 5.000 biji, tapi sekarang mentok paling banyak cuma 1.500 biji saja,” katanya.
Meski begitu, ia tetap bersyukur barang kerajinan bikinannya masih ada peminatnya bahkan dari luar pulau juga.
Toko yang sudah ada sejak tahun 2004 itu, mampu membuat 15 hingga 20 keranjang parcel rotan setiap harinya, karena hanya dikerjakan Seno dan Daniyatun.
“Kalau pesan harus jauh-jauh hari juga, soalnya sehari cuma bisa buat sedikit. Untuk pengiriman, semuanya ditanggung pembeli juga,” imbuhnya.
Harga keranjang parcel, lanjutnya, paling murah Rp8.000 dan paling mahal harganya Rp45.000. Harga tersebut sudah disesuaikan dengan harga pasaran rotan dan bahan lainnya.
Daniyatun berharap, masyarakat maupun Pemerintah Kota Surabaya lebih memperhatikan perajin yang ada di Surabaya supaya tetap terjaga dan eksis di era sekarang.
“Intinya jangan sampai putus saja, biar sedikit masih bisa lanjut itu sudah bagus di jaman sekarang,” pungkasnya. (man/bil/faz)