Jumat, 22 November 2024

BRIN Bangun Data Geoinfomasi untuk Bantu Mewujudkan Ketahanan Pangan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Pak Sukimin dan Pak Tambar memanen padi di desa Cabean, kecamatan Sawahan, kabupaten Madiun. Foto: Humas LMI

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang membangun infrastruktur data yang fokus terhadap isu ketahanan pangan dengan memonitor pertumbuhan tanaman pangan di seluruh Indonesia.

Rokhis Khomarudin Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN mengatakan melalui satelit penginderaan jauh pihaknya dapat melihat gangguan yang dialami oleh tanaman hingga produksi dari tanaman tersebut.

“Kami gabungan dengan informasi-informasi sosial ekonomi yang bisa dibuat di dalam peta, sehingga ketahanan pangan tidak hanya sekadar kita memantau pertumbuhan tanaman padi, tetapi bagaimana dari sisi daya beli masyarakat, distribusi pangan dan sebagainya,” kata Rokhis seperti dilansir Antara, Selasa (19/3/2024).

Layanan geoinformatika yang kini dikembangkan BRIN bisa memuat semua data dalam satu peta yang dapat menggambarkan di mana saja daerah yang memiliki ketahanan pangan, sehingga pemangku kepentingan dapat segera melakukan intervensi untuk meningkatkan ketahanan pangan di sana.

Tak hanya aspek pangan, layanan itu juga bisa memberikan informasi kesehatan, seperti memberikan gambaran tentang di mana lokasi-lokasi fasilitas kesehatan yang kurang dan bisa mendeteksi di mana perlu ada penambahan fasilitas kesehatan.

“Geoinformatika dapat berperan di situ menggambarkan secara visualisasi dan pemetaan itu bisa digunakan,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mencontohkan teknologi yang familiar dikenal publik adalah Google Map. Aplikasi itu membantu umat manusia untuk mengarahkan tujuan mereka, bahkan memberikan informasi kepadatan lalu lintas.

“BRIN saat ini sedang membangun infrastruktur seperti itu dan melakukan berbagai riset ke arah sana,” ujarnya.

Rokhis menuturkan geoinformatika merupakan gabungan dari ilmu dan teknologi komputer, ilmu sistem informasi, dan ilmu geografi yang digunakan untuk menjawab permasalahan-permasalahan ilmu kebumian yang semakin kompleks dengan data yang besar.

Di dalam ilmu geoinformatika, proses dari akuisisi, penyimpanan, pengolahan data, dan visualisasi informasi juga dikerjakan di dalam riset-risetnya.

“Kami mencatat perkembangan teknologi yang berkembang sekarang ini dengan perkembangan big data, kemudian perkembangan teknologi machine learning, dan perkembangan kecerdasan buatan. Ini merupakan teknologi kunci di dalam ilmu geoinformatika dan sangat membantu sekali,” pungkasnya. (ant/ike/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs