Senin, 25 November 2024

Pakar Imbau Masyarakat Waspadai Penipuan Catut Nama Pejabat KPK

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Dr. Pratama Persadha Ketua Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC. Foto: Antara

Pratama Persadha Pakar keamanan siber mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penipuan catut nama pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) via aplikasi perpesanan dengan menggunakan foto profil Irjen Pol. Rudi Setiawan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

“Modusnya yang biasanya penjahat lakukan, antara lain melihat teman dari orang yang dicatut namanya dari media sosial yang dimiliki, kemudian pelaku akan kirim DM (direct message) atau private message kepada korbannya,” kata Dr. Pratama Persadha dilansir Antara, Jumat (15/3/2024).

Menurut Pratama, belum diketahui secara pasti pesan apa yang dikirimkan oleh pelaku. Namun, karena mengingat nama yang dicatut adalah seorang pejabat KPK, bisa jadi pelaku menghubungi korban dengan mengaku bisa membantu jika korban sedang tersandung proses hukum di KPK.

Kemungkinan lain, kata dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK ini, memberikan informasi palsu kepada korban bahwa mereka sedang menjadi target penangkapan dan menjanjikan nama yang bersangkutan terhapus dalam daftar target dengan membayarkan sejumlah uang.

Pratama mengemukakan bahwa KPK dan aparat penegakan hukum sedang melakukan investigasi lebih mendalam terhadap penipuan yang sedang terjadi ini.

“Penipuan dengan modus catut nama seperti ini makin diperparah dengan makin maraknya kebocoran data pribadi belakangan ini,” jelasnya.

Dengan menggunakan data yang bocor tersebut, lanjut dia, pelaku akan bisa lebih meyakinkan para korbannya karena pada saat kali pertama menghubungi korban, pelaku bisa menyebutkan nama korban serta beberapa identitas pribadi dari korban.

Pakar keamanan siber ini lantas memberi tips beberapa langkah supaya tidak menjadi korban kejahatan penipuan dengan modus tersebut, antara lain jangan merespons pesan dari nomor yang tidak dikenal.

Jika memang mengenal orang tersebut, namun nomornya berbeda, Pratama menyarankan kepada si penerima pesan untuk mengonfirmasikan terlebih dahulu melalui nomor lama, apakah memang yang bersangkutan mengirimkan pesan dari nomor lain.

Selain itu, juga bisa menggunakan aplikasi tambahan untuk identifikasi nomor tidak dikenal seperti truecaller atau getcontact, sehingga bisa melihat apakah nomor tersebut valid ataukah nomor yang dipakai untuk penipuan karena terkadang ada calon korban yang menambahkan penanda kepada nomor tersebut.

“Kita juga bisa nyalakan fitur ‘bisukan’ penelepon tidak dikenal’ pada WhatsApp dengan cara masuk ke menu pengaturan, pilih privasi, pilih panggilan (scroll ke bawah) kemudian pilih ‘bisukan’ penelepon tidak dikenal dan aktifkan fitur tersebut,” terangnya.

Pratama menekankan, yang pasti jangan melakukan transfer atau transaksi keuangan apa pun kepada pelaku dan laporkan kepada pihak berwajib supaya bisa ditindaklanjuti.(ant/man/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
35o
Kurs