Jumat, 22 November 2024

BPBD Surabaya Tambah 4 Pos Pantau di Perbatasan, Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Agus Hebi Djuniantoro Kepala BPBD Kota Surabaya. Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya akan menambah empat pos pantau di perbatasan kota untuk antisipasi bencana hidrometeorologi.

Agus Hebi Djuniantoro Kepala BPBD Kota Surabaya menyebut, antisipasi itu dilakukan sebagai bentuk waspada cuaca ekstrem.

Imbauan BMKG Juanda, lanjutnya, pada 12-15 Maret 2024 diprediksi intensitas hujan meningkat, baru menurun pada 16-18 Maret 2024.

“Meskipun kondisi cuaca ekstrem tetapi di Surabaya masih aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. BMKG juga menyarankan untuk menyiapkan seluruh Rumah Pompa dalam keadaan aktif,” kata Hebi, Jumat (15/3/2024).

Empat pos itu diletakkan di Karangpilang, Lakarsantri, Romokalisari, dan Gunung Anyar.

“Pasti ada penambahan, yakni sebanyak empat pos pantau, terutama yang di perbatasan Kota Surabaya. Sedangkan 18 pos pantau lainnya, terus aktif selama 24 jam,” imbuhnya.

Hebi minta masyarakat tetap waspada dan mematuhi Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya tentang Antisipasi Bencana Hidrometeorologi dengan Nomor 300.2/2174/436.8.5/2024 sejak 31 Januari 2024 lalu.

“Saat berada di luar hindari berteduh di bawah pohon, reklame, bawah flyover dan kolong underpass yang berpotensi menyebabkan kemacetan saat terjadi cuaca ekstrem. Segera berteduh di dalam rumah atau tempat yang aman saat terjadi cuaca ekstrem,” ujarnya.

Termasuk masyarakat pesisir pantai, para nelayan, ia minta memperhatikan cuaca dan waspada gelombang tinggi sebelum melaut, serta memperkuat tanggul.

“Masyarakat juga untuk segera melapor pada kesempatan pertama apabila terjadi kejadian kedaruratan/bencana kepada Command Center 112. Serta, mengupdate informasi cuaca secara berkala apabila hendak bepergian melalui sosial media atau pun aplikasi BMKG https://juanda.jatim.bmkg.go.id/radar/,” imbuhnya.

Hebi memastikan tujuh posko terpadu dan 18 pos pantau yang tersebar di Kota Pahlawan tetap aktif.

Posko Terpadu Utara, di Jalan Kasuari Nomor 1 Surabaya. Kedua, Posko Terpadu Selatan di Jalan Dukuh Menanggal Nomor 1 (Kantor Dinas Perhubungan). Ketiga, Posko Terpadu Barat, di Kantor Kecamatan Tandes.

Keempat, Posko Terpadu Timur berada di Park n Ride Arif Rahman Hakim. Kelima, Posko Terpadu Pusat berada di Jl Sumatera No 71 Surabaya (Kantor PMI), keenam adalah Posko Terpadu Dukuh Pakis di Park and Ride Mayjend Sungkono, serta ketujuh adalah Posko Terpadu Kedung Cowek ada di Kantor Kecamatan Kenjeran.

Sementara 18 lokasi pos pantau terdiri dari Pos Pantau Sedap Malam, Pos Pantau Indrapura, Pos Pantau Tugu Pahlawan, Pos Pantau Genteng, Pos Pantau Tidar, Pos Pantau Bungkul, Pos Pantau Kebun Binatang Surabaya (KBS), Pos Pantau GOR Pancasila, Pos Pantau Wiyung, dan Pos Pantau Bambu Runcing.

“Kemudian, Pos Pantau Taman Pelangi, Pos Gudang Menur, Pos Pantau RSIA di Jalan Kenjeran, Pos Pantau UKM MERR,  Pos Pantai Panjang Jiwo, Pos Gudang Hitech Mall, Pos Pantau Taman Sejarah dan Pos Mako Jemursari,” tandasnya. (lta/man/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs