Banjir melanda tiga wilayah di Pulau Madura, Jawa Timur, yakni Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, dan Pamekasan pada Selasa (12/3/2024).
Akibat banjir tersebut, aktivitas warga terganggu. Febrina Putri pendengar Radio Suara Surabaya mengabarkan, dirinya terjebak banjir di Blega, Bangkalam.
Banjir di wilayah Blega itu tingginya mencapai pinggang orang dewasa. Febri yang tengah dalam perjalanan dari Sumenep mengaku terjebak sejak pukul 15.00 WIB.
“Saya terjebak banjir di Sampang bersama para pengemudi lain sejak tadi hingga kini tidak ada bantuan dri BPBD atau dinas setempat,” katanya waktu mengudara.
Febri juga menyebut, banjir juga mengakibatkan aliran listrik di wilayah setempat pada pada pukul 17.00 WIB sore jelang buka puasa.
Ia juga mengaku cukup kesulitan karena sedang membawa seorang bayi hingga terpaksa buka puasa seadanya akibat peristiwa banjir ini.
“Posisi gelap, karna lampu padam sejak jam 5 tadi banjir sudah sepinggang orang dewasa. saya bawa anak bayi dan banyak yang bawa anak bayi maupun balita. Tapi tidak ada satupun bantuan dari dinas terkait yang datang membawa perahu maupun bantuan. Buka puasa kami seadanya. Tolong bantuannya untuk di up ke dinas terkait,” jelasnya.
Sementara itu, Satrio Nurseno Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jatim menjelaskan, banjir diakibatkan curah hujan tinggi hingga membuat aliran air sungai di wilayah tersebut meluap.
Dampak banjir di Kabupaten Bangkalan membuat empat desa di Kecamatan Arosbaya terendam air. Sedangkan di Sampang, melanda Kecamatan Arosbaya dan menganggu akses jalan nasional penghubung Sampang dan Bangkalan hingga areal persawahan warga.
Sementara, banjir di Kabupaten Pamekasan terjadi di Jalan Trunojoyo Pamekasan. Satrio menyatakan, hujan lebat di wilayah terendam banjir terjadi sejak Selasa dini hari hingga siang hari.
“Hujan lebat pada hari Selasa pukul 02.00 WIB di wilayah Kabupaten Bangkalan menyebabkan Sungai Arosbaya meluap dan menggenangi menggenangi pemukiman dan lahan pertanian warga,” ujar Satrio saat dikonfirmasi.
“(Sedangkan) hujan lebat menyebabkan kenaikan debit air Sungai Panyepan sehingga menyebabkan banjir di Kecamatan Jrengik dan Kecamatan Tamblengan, Sampang, menggenangi pemukiman warga,” imbuhnya.
Ketinggian banjir di Kabupaten Bangkalan mencapai 70 sampai 120 centimeter. Sedangkan di wilayah Kabupaten Sampang mencapai 40 sampai 300 centimeter.
Saat ini, petugas BPBD Kabupaten Bangkalan, BPBD Kabupaten Bangkalan, dan BPBD Jatim telah mendirikan posko pengungsian serta dapur umum.
Di sisi lain Kompol Andi Febrianto Ali Wakapolres Bangkalan waktu mengecek bersama petugas BPBD menyebut, lokasi banjir terparah dialami Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.
Dirinya juga mengimbau kepada pengendara yang akan melintas ke arah utara supaya mencari jalur alternatif lainnya.
“Untuk sementara akses Arosbaya menuju Geger via Desa Buduran ke timur belum bisa dilewati oleh kendaraan R2 dan R4 karena genangan air yang cukup tinggi. Oleh karena itu, kami menghimbau kepada masyarakat yang hendak menuju ke arah utara kabupaten Bangkalan untuk mencari alternatif jalan lain,” jelasnya.(wld/iss/faz)