Jumat, 22 November 2024

Berburu Kuliner Ala Timur Tengah di Kawasan Ampel Surabaya untuk Menu Berbuka

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Martabak Himalaya salah satu kuliner Timur Tengah yang dijual di Kawasan Ampel Surabaya, Selasa (12/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net Martabak Himalaya salah satu kuliner Timur Tengah yang dijual di Kawasan Ampel Surabaya, Selasa (12/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Sebagai wilayah yang sejak lama menjadi persinggahan Etnis Arab, Kawasan Ampel Surabaya memiliki ciri khas budaya ala Timur Tengah, tak terkecuali kulinernya.

Sajian kuliner di salah satu pusat penyebaran Agama Islam itu tak jarang menjadi jujugan kawula muda hingga orang dewasa untuk mencoba makanan ala Timur Tengah.

Apalagi memasuki Bulan Ramadan 1445 Hijriah ini, para pedagang makin laris manis mendapat berkah di bulan suci. Salah satu kuliner populer yang menjadi santapan takjil masyarakat Surabaya Utara adalah Roti Maryam.

Makanan sederhana berbahan dasar tepung terigu ini kerap menjadi incaran penduduk lokal maupun pengendara yang lalu lalang di kawasan Ampel.

Roti Maryam yang dioleskan selai cokelat yang dijual di Kawasan Ampel Surabaya, Selasa (12/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net
Roti Maryam yang dioleskan selai cokelat yang dijual di Kawasan Ampel Surabaya, Selasa (12/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Yunus salah satu penjual Roti Maryam di Kawasan Ampel ini membuka stan rombongnya lebih awal ketimbang hari biasa di Bulan Ramadan ini untuk meladeni para pembeli.

“Biasanya buka jam 16.00 WIB, hari ini satu jam lebih awal karena puasa,” katanya ditemui suarasurabaya.net, Selasa (12/3/2024).

Ia menyajikan tiga rasa di menu Roti Maryamnya. Ada rasa original, cokelat, dan keju. Roti Maryam yang terasa gurih itu akan semakin nikmat menjadi santapan berbuka bila dioles dengan krim cokelat dan keju.

Tekstur roti tebal buatan Yunus itu cukup mengenyangkan penikmatnya. Sajian ini menjadi santapan yang pas untuk menu berbuka bila tak mau terlalu kenyang.

“Alhamdulillah, puasa ini makin banyak yang beli. Paling jam 10 nanti sudah habis. Kami selalu beri olesan cokelat dan kejunya yang banyak,” ujarnya.

Bukan hanya Roti Maryam. Bila menelusuri kawasan Roti Maryam, akan ada banyak makanan lainnya. Salah satunya Martabak Himalaya.

Martabak Himalaya khas Timur Tengah ini mengambil resep dari India. Tekstur yang tebal ditambah cincangan daging menjadi menu yang tak kalah lezat untuk berbuka.

Apalagi ditambah dengan saus merah yang diguyur di atas Martabak Himalaya dan cabe rawit membuat jajanan menjadi pelengkap untuk disantap bareng keluarga dan orang terdekat.

Kebab yang dijual di Kawasan Ampel, Kota Surabaya, Selasa (12/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net
Kebab yang dijual di Kawasan Ampel, Kota Surabaya, Selasa (12/3/2024). Foto: Wildan suarasurabaya.net

“Yang membedakan dengan martabak biasa, itu rempahnya dari Timur Tengah, salah satunya dari India. Lumayan lama juga jualan di sini sekitar 15 tahun,” ujar penjual Martabak Himalaya.

Selanjutnya, yang tak boleh ketinggalan untuk menu berbuka maupun takjil adalah kebab ala Pakistan yang dijual oleh Khan.

Khan menjelaskan, sajian makanan kebab dari Pakistan di Indonesia sendiri tidak memiliki perbedaan signifikan. Yang mana terdiri dari kulit dari adonan tepung yang terlebih dahulu dipanggang.

“Kalau kebab namanya tortilla itu lebih tipis,” katanya.

Kemudian, kulit tepung tersebut diberi isian daging, pembeli dapat memilih antara ayam atau sapi. Tak hanya itu, ada juga sayuran seperti timur, kol, selada, serta saus mayonaise dan tomat.

Ada perbedaan antara kebab yang dijual orang lain, dengan masakan miliknya. Terutama pada racikan bumbu yang dibuat sendiri oleh Khan namanya chutney atau chatni. Rempahnya pun berasal dari Pakistan.

“Ini bumbu yang dipakai di Pakistan, beda sama yang lain, semua asli bukan frozen (makanan beku) buat sendiri semua,” imbuhnya.

Bumbu chutney sendiri adalah penyedap masakan yang dibuat menggunakan sayuran dan buah-buahan. Seluruh bahan itu kemudian dilumatkan.

Pantauan suarasurabaya.net, kawasan Ampel tidak begitu ramai meski memasuki Bulan Ramadan. Sebab banyak penjual yang dialihkan oleh Pemerintah Kota Surabaya ke Serambi Ambel sebuah sentra PKL di kawasan itu.(wld/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs