Sabtu, 23 November 2024

Nelayan dan Wisatawan Diminta Tak Dekati Gunung Anak Krakatau

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Lava pijar dari Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis (19/7/2018). Sejak pukul Rabu (18/7/2018) sore hingga Kamis (19/7/2018) pagi tercatat jumlah letusan mencapai 117 kali yang disertai asap kawah dan lontaran batu. Foto: Antara

Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau Lampung mencatat aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda masih normal, namun berstatus waspada atau level dua sehingga para nelayan dan wisatawan dilarang mendekat dalam radius dua kilometer dari gunung api tersebut.

“Agak sering terjadi tremor. Kemarin terjadi letusan 227 kali, namun kondisinya masih level dua atau waspada,” kata Andi Suardi, Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu (4/8/2018).

Ia mengingatkan semua pihak, terutama nelayan dan wisatawan, bahwa Gunung Anak Krakatau adalah gunung api aktif dan aktivitasnya fluktuatif.

“Karena itu, sejak minggu lalu dikeluarkan peringatan agar Gunung Anak Krakatau tidak didekati dalam radius dua kilometer, sedang sebelumnya hanya satu kilometer,” katanya, seperti dilansir Antara.

Meski aktivitas Gunung Anak Krakatau tercatat normal, ia kembali mengingatkan bahwa kondisi gunung api aktif itu sulit diprediksi.

Karena itu, para nelayan dan wisatawan diminta untuk tetap mematuhi larangan, yakni tidak mendekati gunung api aktif di Selat Sunda itu.(ant/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs