Banjir merendam sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Timur akibat luapan sungai hingga tanggul jebol pada Sabtu (9/3/2024). Peristiwa itu terjadi di Mojokerto, Jombang, Madiun, Kota Madiun, hingga Kabupaten Probolinggo.
Berdasarkan data dari BPBD Jatim, banjir di Probolinggo diakibatkan hujan lebat pada pukul 16.00 WIB, Sabtu (9/3/2024) hingga mengakibatkan tinggi muka air (TMA) Sungai Kedungdalem, di Kecamatan Dringu, Probolinggo naik dan meluap ke pemukiman warga di sekitaran aliran sungai.
Luapan sungai itu menggenang sekitar 5-10 centimeter. Kata Gatot Soebroto Kepala BPBD Jatim, sebanyak 38 orang di Kecamatan Dringu mengungsi. Satu orang di Puskesmas Dringu dan 37 lainnya di Kantor Kecamatan Dringu.
“Kondisi ketinggian air saat ini telah mengalami penurunan,” ujar Gatot Minggu (10/3/2024).
Kemudian banjir juga terjadi di wilayah Mojokerto akibat luapan Sungai Sadar yang menyebabkan debit air tinggi dan tanggul jebol di Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko.
“Saat ini debit air Sungai Sadar mengalami peningkatan. Jalan lingkungan ketinggian genangan air kurang lebih 15 cm-20 cm,” katanya.
Banjir yang disebabkan tanggul jebol ini berdampak ke Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Namun Gatot menyebut kondisi genangan mulai surut.
Cuaca ekstrem di wilayah Mojokerto ini juga mengakibatkan jembatan alternatif di aliran Sungai Pikatan putus. Jembatan itu menghubungkan antara Desa Kebontunggul dan Desa Gondang terputus.
“Aktivitas warga terganggu, karena warga harus memutar sejauh tiga kilometer untuk mencapai akses jalur utama. Agen Bencana BPBD Jatim dan TRC PB BPBD Mojokerto melakukan assessment dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat,” katan Gatot.
Lebih lanjut, banjir yang melandi di Kabupaten Madiun juga disebabkan luapan Sungai Tengklik karena hujan lebat yang terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Sedangkan banjir di Kota Madiun diakibatkan tanggul Sungai Piring dengan panjang 20 meter ambrol.
“Sehingga air meluap menggenangi area pemukiman warga di Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo. Saat ini kondisi ketinggian air perlahan surut,” kata Gatot.
Beralih di Kabupaten Jombang, banjir melanda di Dusun Mojodadi, Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno. Banjir di wilayah itu diakibatkan debit air Sungai Jiken meningkat hingga menggenangi 244 pemukiman.
“Kondisi genangan saat ini telah surut total. Dari semua wilayah terdampak banjir, nihil korban jiwa,” pungkas Gatot. (wld/saf/ham)