Jumat, 22 November 2024

Google Dilaporkan Pecat Karyawan yang Protes Kontrak dengan Militer Israel

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Logo Google di kantor mereka di Kota New York, Amerika Serikat pada 20 Januari 2023. Foto: Reuters Logo Google di kantor mereka di Kota New York, Amerika Serikat pada 20 Januari 2023. Foto: Reuters

Google memecat seorang karyawan yang secara terbuka memprotes pekerjaan perusahaan untuk militer Israel.

Mantan karyawan itu yang merupakan insinyur Google Cloud berdiri dan berteriak, “Saya menolak untuk membangun teknologi yang memungkinkan genosida atau pengawasan,” selama presentasi oleh seorang eksekutif dengan cabang Google Israel beberapa waktu lalu.

Dilansir dari Antara pada Minggu (10/3/2024), Google mengkonfirmasi pemecatan itu.

“Awal pekan ini, seorang karyawan mengganggu rekan kerja yang memberikan presentasi, mengganggu acara resmi yang disponsori oleh perusahaan. Perilaku ini tidak baik, terlepas dari masalah, dan karyawan itu dipecat karena melanggar kebijakan kami,” kata Bailey Tomson juru bicara Google.

Insiden itu terjadi di Mind the Tech, sebuah konferensi teknologi Israel tahunan di New York, Amerika Serikat selama presentasi dari Barak Regev direktur eksekutif Google Israel.

Insinyur itu memprotes Proyek Nimbus, kontrak 1,2 miliar Dolar AS (sekitar Rp18,6 triliun) pemerintah Israel untuk akses ke layanan Cloud dari Google dan Amazon.

“Proyek Nimbus menempatkan anggota komunitas Palestina dalam bahaya, tidak ada apartheid awan,” ujar mantan karyawan tersebut.

Google menghadapi kemunduran atas keterlibatan mereka dalam Proyek Nimbus ketika kontrak ditandatangani pada tahun 2021.

Ratusan karyawan Google dan Amazon menerbitkan surat terbuka untuk membantah kesepakatan itu, mengatakan bahwa teknologi tersebut memungkinkan pengawasan lebih lanjut dan pengumpulan data ilegal tentang warga Palestina. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs