Sabtu, 23 November 2024

TikTok Dorong Pengguna untuk Menolak Kongres tentang Penghapusan Aplikasi

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Ilustrasi logo aplikasi Tiktok. Foto: Reuters

Ketika beberapa pengguna Amerika membuka TikTok pada Kamis (7/3/2024) pagi waktu setempat, mereka disambut dengan pesan di layar penuh yang mendorong pengguna untuk memberitahu Kongres tentang menolak pelarangan TikTok.

“Bicaralah sekarang, sebelum pemerintah Anda mencabut hak konstitusional 170 juta orang Amerika untuk berekspresi secara bebas,” demikian pesan di layar tersebut. “Beri tahu Kongres apa arti TikTok bagi Anda dan beritahu mereka untuk memilih TIDAK.”

Di bawah pesan tersebut, pengguna dapat mengklik tombol merah “telepon sekarang”, dilansir Tech Crunch.

Pesan di layar penuh yang mendorong pengguna untuk memberitahu Kongres tentang menolak pelarangan TikTok. Foto: Tech Crunch
Pesan di layar penuh yang mendorong pengguna untuk memberitahu Kongres tentang menolak pelarangan TikTok. Foto: Tech Crunch

Tahun lalu, Shou Zi Chew CEO TikTok memberikan kesaksian di depan Kongres selama lima jam, menjawab kekhawatiran anggota parlemen tentang otoritas China yang mengakses data Amerika.

Sebagai informasi, TikTok adalah aplikasi media sosial dan layanan hosting video berdurasi pendek yang dimiliki oleh ByteDance.

ByteDance adalah perusahaan teknologi internet Tiongkok yang didirikan oleh Zhang Yiming pada tahun 2012. ByteDance juga merupakan perusahaan induk dari platform ternama lainnya, seperti CapCut, TikTok Shop, Lark, Pico, dan Mobile Legends: Bang Bang.

Chew telah berulang kali menyatakan bahwa TikTok dan ByteDance bukanlah saluran untuk Pemerintah China.

Tidak ada bukti bahwa pemerintah Cina telah mengakses data pengguna TikTok di Amerika. Tetapi dalam insiden terpisah, terdengar kabar tentang karyawan ByteDance yang dipecat karena mendapatkan akses ke alamat IP jurnalis untuk melacak lokasi mereka.

TikTok dilarang pada ponsel yang dikeluarkan pemerintah di puluhan negara bagian.

Minggu ini, perjuangan aplikasi ini di pemerintah AS meningkat ketika sebuah rancangan undang-undang diperkenalkan yang akan memberikan presiden kemampuan untuk mengidentifikasi aplikasi media sosial yang merupakan ancaman bagi keamanan nasional, yang akan menghapusnya dari toko aplikasi.

Para sponsor RUU tersebut mendesak TikTok untuk memutuskan hubungannya dengan ByteDance, atau TikTok akan kehilangan 170 juta penggunanya di Amerika.

Sebelumnya, platform ini telah memanfaatkan komunitasnya untuk mendukung perjuangannya di Kongres. Ketika Chew tampil pertama kali di Kongres tahun lalu, TikTok mengundang sekelompok kreator, termasuk Vitus Spehar (UnderTheDeskNews), untuk pergi ke Washington D.C. memberikan kesaksian atas nama aplikasi tersebut.

“Kongres menjelaskan bahwa mereka tidak memahami TikTok, mereka tidak mendengarkan konstituen mereka yang berada di komunitas TikTokers, dan menggunakan histeria TikTok ini sebagai cara untuk meloloskan undang-undang yang memberikan mereka kekuatan super untuk melarang aplikasi apa pun yang mereka anggap tidak aman di masa depan,” ujar Spehar. (azw/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs