Jumat, 22 November 2024

Soal Wahyudi Hamisi, PSS Sleman Sebut Persebaya Berlebihan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Gusti Randa Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS). Foto: PSS

Manajemen PSS Sleman buka suara tentang tendangan Wahyudi Hamisi ke kepala Bruno Moreira pemain Persebaya Surabaya. Mereka juga menilai sikap Persebaya berlebihan.

Dilansir dari laman resmi klub, Gusti Randa Presiden Direktur PSS memberi klarifikasi tentang tendangan Wahyudi Hamisi ke Bruno.

“Kami dari PSS Sleman ingin menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi atas peristiwa kemarin. Saya sebelumnya sangat menyayangkan atas banyaknya potongan video yang beredar saat kejadian tersebut dengan tidak menayangkan video lengkap sebelum kejadian,” ujar Gusti Randa.

“Dalam video lengkap, terlihat Bruno sudah terjatuh lebih dulu akibat dilanggar oleh pemain PSS. Namun, permainan tetap dilanjutkan bahkan Persebaya sempat menyerang lebih dulu. Setelah bola sempat ditepis oleh kiper PSS, bola langsung diambil oleh pemain Persebaya,” imbuh Gusti Randa.

Gusti menjelaskan, pemain Persebaya seharusnya membuang bola karena melihat temannya terjatuh kesakitan dan bukan terus membawa bola.

“Terlihat jelas dalam video pemain Persebaya terus membawa bola dan mengarahkannya ke dekat Bruno. Tindakan Hamisi untuk mengambil bola menurut saya harus dilakukan karena untuk menutup gerak lawan. Mengingat kami kebobolan pertama karena lengah menutup gerak lawan,” terang Gusti Randa.

Gusti Randa menyebut tendangan Wahyudi Hamisi ternyata menyentuh kepala Bruno. Saat itu, menurut Gusti Randa, Bruno langsung bangkit dan malah ingin memukul Hamisi.

“Menurut saya, apa yang dibuat oleh Tim Persebaya terlalu berlebihan karena buktinya Bruno bisa langsung bangkit dan bermain hingga menit akhir,” sebut Gusti Randa.

Gusti Randa mengungkapkan permintaan maafnya kepada Tim Persebaya atas tindakan yang dilakukan oleh salah satu pemain PSS.

“Saya sebagai perwakilan manajemen PT PSS ingin meminta maaf kepada tim Persebaya atas kejadian kemarin. Tentu kita tidak ingin ada kejadian tersebut lagi terjadi di sepak bola Indonesia karena bisa membahayakan pemain satu sama lain. Semoga ini menjadi yang terakhir untuk sepak bola Indonesia,” jelas Gusti Randa. (saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs