Sabtu, 23 November 2024

Alasan BMKG Peringatkan Potensi Tsunami

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: Purnomo suarasurabaya.net

Potensi Tsunami akibat Gempa Bumi NTB yang diperingatkan oleh BMKG pada Minggu (5/8/2018) petang pukul 18.56 sebenarnya berstatus waspada. Secara resmi peringatan dini ini diakhiri pada pukul 20.25 WIB.

Dwikorita Karnawati Ketua BMKG Pusat mengatakan, meski perkiraan tsunami akibat gempa bumi Lombok Timur itu berlevel waspada, atau level terkecil prediksi tsunami, BMKG tetap perlu menyampaikan peringatan itu.

“BMKG tetap harus dan perlu memberikan peringatan potensi tsunami meski berstatus waspada. Walaupun potensi naiknya air laut hanya setengah meter sekalipun, harus disampaikan karena topografi pantai berbeda-beda dan dalam kasus tertentu bisa sangat berbahaya,” kata Dwikorita dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (5/8/2018).

BMKG telah mencatat, Tsunami memang terjadi di beberapa tempat. Gelombang tsunami terdeteksi di Desa Carik, pesisir Lombok Utara setinggi 13,5 sentimeter dari rata-rata muka air laut pada 18.48 WIB. Tsunami kedua terjadi di Desa Badas pantai Sumba Utara dengan ketinggian 10 sentimeter pukul 18.58 WIB.

Tsunami berikutnya terjadi di Lombok bagian Barat Daya dengan ketinggian 9 sentimeter pukul 19.27 WIB. Sedangkan, di pulau Bali, tsunami terjadi di Benoa dengan ketinggian 2 cm pada 19.58 WIB.

Tsunami-tsunami yang terjadi itu, kata Dwikorita, memang tidak membahayakan. BMKG mengkategorikan gelombang tsunami pada tahap atau level waspada apabila ketinggian air tidak melebihi 50 sentimeter.

Hingga pukul 20.20, telah terjadi 27 kali gempa susulan dengan magnitudo terakhir 5 SR. Hingga saat ini, belum ada informasi yang jelas berkaitan jumlah korban akibat gempa bumi di Lombok Timur, NTB ini. (bas/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs