Puluhan massa dari elemen masyarakat menggeruduk gedung DPRD Jawa Timur Jalan Indrapura, Surabaya, dalam aksi bertajuk ‘Demo Aksi Rakyat Semesta’ untuk menuntut kondisi demokrasi dan perekenomian negara, Jumat (1/3/2024).
Aksi yang berlangsung pada pukul 14.00 WIB itu menuntut persoalan negara dan wacana politik. Mulai dari harga sembako yang semakin naik, memakzulkan Jokowi Presiden, dan mendukung hak angket.
Puluhan massa demo Aksi Rakyat Semesta ini didominasi oleh ibu-ibu. Mereka melangsungkan aksi kurang lebih sekitar satu jam lebih hingga pukul 15.30 WIB di depan Gedung DPRD Jatim.
Alva salah satu massa demo Aksi Rakyat Semesta dalam orasinya mengutarakan bahwa Pemilu 2024 sudah terjadi kecurangan secara terang-terangan, masif, dan terstruktur.
“Indonesia ini bangsa yang besar, tidak seharusnya ada kecurangan pemilu seperti ini. Semua kecurangan diawali pernyataan Jokowi yang secara terbuka mendukung salah satu paslon capres di Pemilu 2024,” terangnya Jumat siang.
Para orator demo menduga, Bansos yang digelontorkan di masa kampanye kemarin telah menelan dana hingga Rp500 triliun.
Massa aksi menganggap, bahwa masifnya pemberian bansos itu merupakan upaya untuk memenangkan salah satu paslon.
Masih di lokasi yang sama, Umar anggota aksi yang lain menyampaikan supaya DPRD Jatim bisa meneruskan suara rakyat ke DPR RI tentang pengajuan hak angket dan kecurangan Pemilu 2024.
“Saya harap bisa diteruskan (DPRD Jatim) ke DPR RI, apapun keputusannya kita tetap akan kawal permasalahan ini hingga tuntas. Untuk aksi selanjutnya kita adakan hari Senin (4/3/2024) kalau tidak ada perubahan,” pungkasnya.
Setelah menggelar demo, sebagian massa aksi kemudian masuk ke dalam gedung DPRD Jawa Timur untuk melakukan audiensi dan ditemui salah satu perwakilan anggota legislatif Jatim. Sampai berita ini ditampilkan, hasil audiensi belum diketahui.
Dalam aksi hari ini, kepolisian Polrestabes Surabaya menerjunkan 81 personel. Secara keseluruhan demo berlangsung aman tanpa ada kericuhan. (man/wld/ham)