Irjen Pol Machfud Arifin Kapolda Jatim mengatakan pihaknya telah mengirimkan sekitar 200 personel Sat Brimob Polda Jatim dan tujuh tenaga medis dari BKO, untuk membantu mengevakuasi korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Itu dilakukan sesuai instruksi dari Joko Widodo Presiden RI kepada Kapolri, untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Bencana gempa bumi yang terjadi di NTB, kata dia, menelan banyak korban, mulai dari menderita luka-luka hingga meninggal dunia. Dia berharap, dengan adanya ratusan personel itu, bisa membantu proses evakuasi dan jumlah korban tidak bertambah.
“Ini sifatnya kemanusiaan, sesuai intruksi Presiden kepada Kapolri untuk memberikan BKO anggota Polri dalam bantuan kemanusiaan. BKO ini adalah salah satu tugas yang diatur dalam Undang-undang kepolisian. Yakni tugas kepolisian untuk menghadapi bencana alam. Jangankan bencana, banjir dan kebakaran pun polisi harus hadir disana. Mudah-mudahan tidak banyak lagi korban jiwa,” kata Kapolda, Selasa (7/8/2018).
Terkait lamanya penetapan BKO ini, Kapolda mengaku tidak tahu secara pasti, karena bersifat fleksibel. Sebab, Machfud menyerahkan sepenuhnya atas perintah dari Mabes Polri. Namun, pihaknya juga mengaku siap apabila dibutuhkan tambahan personel lagi.
“Intinya, BKO ini se-diperlukannya oleh Polda NTB. Kita siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan tambahan personel BKO. Tapi jangan semua, karena kita perlu juga pengamanan disini,” katanya.
Sementara itu, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmiko Kasat Brimob Polda Jatim menambahkan, 200 personel Brimob ini berasal dari Detasemen B, yaitu kompi Malang dan kompi Porong, yang merupakan spesialis tim SAR. Sementara untuk tim medisnya, diambil dari Bid Dokkes Polda Jatim. Dua kompi personel itu diberangkatkan menggunakan penerbangan Lion Air JT 3864.
“Kebetulan teman-teman kita di NTB mengalami kesusahan. Maka kita bantu untuk evakuasi dan menyelamatkan, barangkali masih ada korban di lapangan. Ratusan personel itu nantinya dibawah kepemimpinan AKP Supriyadi,” tambahnya. (ang/dwi)