Jumat, 22 November 2024

Bangunan Rusak Terdampak Angin Kencang di Pamekasan Akan Direkonstruksi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim waktu meninjau salah satu titik terdampak hujan lebat di Pamekasan, Maduran, Sabtu (24/2/2024). Foto: Humas Pemprov Jatim

Peristiwa hujan lebat dan angin kencang melanda Kabupaten Pamekasan, Madura pada, Rabu (21/2/2024) lalu, pukul 13.45 WIB. Hujan dan angin kencang itu terjadi di lima kecamatan, antara lain di Kecamatan Pamekasan, Larangan, Kadur, Palengaan, dan Pegantenan.

Akibatnya, ratusan bangunan hingga fasilitas umum mengalami rusak berat hingga ringan. Beruntungnya, menurut data BPBD Jatim tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Sementara itu BPBD Jatim juga mencatat bangunan terdampak angin kencang antara lain meliputi enam unit kios, 122 unit rumah rusak ringan, empat unit kandang hewan, empat pohon tumbang, dan lima fasilitas umum.

Merespon peristiwa ini Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) meninjau langsung dampak hujan lebat dan angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pamekasan itu.

Total ada tiga titik lokasi terdampak berat yang ditinjau langsung oleh Adhy Karyono. Pada titik pertama ia mengunjungi rumah M. Sobri di Desa Blumbungan, Dusun Geruk, Kec. Larangan. Rumah Sobri itu mengalamai kerusakan di bagian atap yang membuat air tergenang dalam rumah dan dapur roboh total.

Lalu Pj Gubernur Jatim itu bergeser ke rumah Aziz yang tertimpa pohon tumbang hingga atap dan sebagian bangunan rusak parah.

Tidak sampai di sana, Adhy juga meninjau Pondok Pesantren Ummul Quro As Syuyuti. Di ponpes itu, kerusakan sedang terjadi di kamar mandi santri, tempat parkir dan spot budi daya ikan lele.

Sedangkan, kerusakan parah terjadi di kantor sekolah yang menyebabkan alat-alat di dalamnya rusak.

Usai melakukan peninjauan, Adhy mengatakan bahwa Pemprov Jatim maupun Pemkab Pamekasan siap untuk melakukan penanganan pascabencana.

“Penanganan yang paling efektif untuk yang rusak berat dan hancur adalah dengan langsung dibangun atau direkonstruksi, sesuai dengan standar bantuan kita,” kata Adhy dalam keterangannya Minggu (25/2/2024).

Kemudian Pemprov Jatim dan Pemkab Pamekasan turut menyediakan bantuan logistik jika diperlukan. Adhy menyebut, kerjasama dan kolaborasi juga terus dilakukan antara stakeholders terkait dan juga masyarakat sekitar.

“Tadi kami menyalurkan bahan-bahan dan material seperti asbes, seng, semen, dan kayu. Ada juga pemberian sembako untuk masyarakat sekitar,” katanya.

Lebih lanjut Adhy mengatakan, Pemprov Jatim sendiri telah melakukan mitigasi dengan membangun kewaspadaan dan mengaktifkan sistem warning.

Hal ini dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi. Sebab sesuai prediksi, curah hujan akan mencapai puncaknya mulai akhir Februari, Maret sampai April.

“Yang jelas kita sudah antisipasi. Kita tahu kultur, kebiasaan,dan tanda-tandanya. Jadi kita akan tetap bersiap siaga. Tidak berhenti sampai di sini saja,” jelasnya. (wld/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs