The Beatles Band legendaris asal Inggris akan dibuatkan film biopik layar lebar yang akan disutradarai oleh Sam Mendes.
Disiarkan laman Channel News Asia, Mendes tidak hanya akan membuat satu film namun empat film layar lebar dengan sudut pandang masing-masing setiap personel The Beatles.
Dikutip dari Antara, Sony Pictures mengumumkannya pada hari Senin (19/2), sebuah kesepakatan yang mungkin mengerdilkan semua biopik musik yang pernah ada sebelumnya, dengan kisah-kisah Paul McCartney, John Lennon, George Harrison dan Ringo Starr tersebar di kuartet film.
Film-film yang digagas oleh Mendes diharapkan dapat ditayangkan secara teatrikal dengan cara yang inovatif, dan film-film tersebut berpotensi hidup berdampingan atau bersinggungan di bioskop. Rencana rilis pastinya akan diumumkan di kemudian hari. Sony menargetkan tahun 2027 untuk perilisannya.
McCartney, Starr dan keluarga John Lennon dan George Harrison semuanya telah menandatangani proyek tersebut melalui Apple Corps Ltd. Sony Music Publishing mengontrol hak atas sebagian besar lagu Beatles.
“Saya merasa terhormat bisa menceritakan kisah band rock terhebat sepanjang masa, dan bersemangat untuk menantang gagasan tentang perjalanan ke bioskop,” ucap Mendes.
“Kami ingin ini menjadi pengalaman sinematik yang unik dan mendebarkan, empat film, diceritakan dari empat perspektif berbeda yang menceritakan satu cerita tentang band paling terkenal sepanjang masa. Mendapat restu dari The Beatles dan Apple Corps untuk melakukan hal ini adalah suatu kehormatan yang sangat besar,” kata produser Pippa Harris.
Perjalanan The Beatles yang paling terkenal ke dunia film terjadi pada tahun-tahun awal mereka. Antara tahun 1964 dan 1970, mereka muncul dalam lima film, termasuk “A Hard Day’s Night” (1964) dan animasi “Yellow Submarine” (1968). Tentu saja, mereka telah menjadi subjek banyak film dokumenter, yang terbaru adalah “The Beatles: Get Back” tahun 2021 karya Peter Jackson.
Pada tahun 2023, The Beatles bersatu kembali dengan bantuan kecerdasan buatan dalam lagu yang baru dirilis “Now and Then”. Rekaman ini dimungkinkan oleh teknologi yang digunakan oleh Jackson di Get Back, dan menampilkan video musik yang dibuat oleh sutradara Selandia Baru.
Dalam dekade terakhir, biopik musik telah menjadi bisnis besar. Film-film hit box-office seperti “Bohemian Rhapsody”, “Rocketman”, dan “Elvis” telah membuat para eksekutif Hollywood memburu film blockbuster jukebox berikutnya.
“Peristiwa film teater saat ini harus bersifat seismik budaya. Ide Sam yang berani dan berskala besar adalah itu dan beberapa lainnya. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak dan berharap dapat melanggar beberapa aturan dengan visi artistik unik Sam,” kata Tom Rothman, ketua dan kepala eksekutif Sony Pictures’ Motion Picture Group. (ant/man/iss)