Jumat, 22 November 2024

Pola Terorisme Bergeser, BNPT Fokus Bangun Ketahanan Publik

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Rycko Amelza Dahniel Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menyampaikan sambutan pada Rakernas BNPT 2024 di Jakarta, Selasa (20/2/2024). Foto: Antara Rycko Amelza Dahniel Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI menyampaikan sambutan pada Rakernas BNPT 2024 di Jakarta, Selasa (20/2/2024). Foto: Antara

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI mencanangkan tujuh program prioritas pada tahun 2024 untuk membangun daya tahan masyarakat dan kesadaran publik terhadap ideologi kekerasan radikal terorisme.

Rycko Amelza Dahniel Kepala BNPT RI mengatakan empat program prioritas di antaranya adalah program pemberdayaan perempuan, anak, dan remaja; pembentukan desa siapsiaga; pembentukan sekolah damai; dan pembentukan kampus kebangsaan.

“Empat program yang pertama ini didedikasikan untuk membangun public resilience (ketahanan publik), utamanya di kalangan perempuan, anak, dan remaja sehingga kelompok ini memiliki daya cegah, tangkal, dan lawan terhadap ideologi kekerasan radikalisme terorisme,” kata Rycko saat Rakernas BNPT 2024 di Jakarta, Selasa (20/2/2024), dikutip Antara.

Tiga program prioritas lainnya, sambung Rycko, adalah asesmen pegawai dengan tugas risiko tinggi; penanganan asosiasi WNI yang terafiliasi Foreign Terrorist Fighter (FTF); reintegrasi dan reedukasi mitra deradikalisasi serta keluarga di luar lapas.

Program prioritas tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) Tahun 2020–2024.

Tujuh program prioritas tersebut didasari oleh adanya pergeseran pola terorisme. Rycko menuturkan bahwa pola serangan telah berubah dari pendekatan keras menjadi lunak, dari strategi bullet (peluru) menjadi ballot (suara).

Di samping itu, data Indonesia Knowledge Hub (I-KHub) BNPT tahun 2023 menunjukkan bahwa perempuan, anak, dan remaja menjadi kelompok terbanyak untuk target radikalisasi daring maupun luring, sehingga menjadikannya sebagai kelompok rentan radikalisasi.

Data tersebut juga diperkuat dengan hasil penelitian tahun 2016–2023 oleh Setara Institute, salah satu kolaborator penelitian BNPT, yang menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan migrasi radikalisasi di kalangan remaja.

“Meskipun peningkatan migrasi ini hanya satu digit, namun kelompok rentan ini adalah generasi penerus bangsa,” tutur Rycko.

Pada kesempatan itu, Rycko mengatakan bahwa Indonesia terbebas dari serangan terorisme secara terbuka atau zero terrorist attack sepanjang tahun 2023. Kendati begitu, dia mengingatkan seluruh pihak untuk tetap waspada sebab pergerakan sel teroris masih terjadi.

Rakernas BNPT 2024 mengusung tema “Melindungi Perempuan, Anak, dan Remaja dari Ideologi Radikal Terorisme untuk Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” dengan slogan “BNPT Hadir untuk Perempuan, Anak, dan Remaja Indonesia”. (ant/azw/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs