Arief Rosyid Hasan Komandan Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran meyatakan, anak-anak muda berperan krusial mengawal kemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 di Pemilu 2024.
“Pemilu kali ini adalah pemilunya anak muda, karena sekitar 53 persen pemilih adalah pemilih muda. Saya menilai kemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran tidak mungkin terjadi tanpa dukungan anak muda dari Aceh sampai Papua. Jadi, ini bukan hanya kemenangan Pak Prabowo Mas Gibran, ini kemenangan anak muda Indonesia,” ucap Arief kepada wartawan, Senin (19/2/2024), di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Selanjutnya, Arief berupaya memastikan pelibatan anak muda sebagai subjek, bukan sekadar objek kebijakan Prabowo-Gibran.
“Tim Fanta Insya Allah akan kami lanjutkan sebagai Fanta Ecosystem dengan 27 cluster yang ada di dalamnya. Kami bakal kawal agenda pembangunan Pak Prabowo selama lima tahun ke depan,” tegasnya.
Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) lembaga-lembaga survei dan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Prabowo-Gibran unggul perolehan suara dari dua pasangan lainnya, dengan angka 57 persen.
Selain karena kerja sama yang baik TKN dengan berbagai unsur relawan, penambahan suara signifikan, kata Arief juga karena faktor banyaknya serangan kepada Prabowo-Gibran menjelang hari pemungutan suara.
“Tayangnya Film Dirty Vote di YouTube, dan penyataan Connie Rakuhandini Bakrie yang menyebut Prabowo kalau menang Pilpres 2024 cuma akan menjabat dua tahun sebagai Presiden, selanjutnya Gibran yang meneruskan itu justru membuat pasangan capres nomor urut 2 makin banyak dapat dukungan,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Arief menyampaikan permohonan maaf kalau selama kampanye ada kata-kata dan tindakannya dan TKN Fanta yang kurang berkenan.
“Dengan segala kerendahan hati, saya atas nama pribadi dan semua teman-teman di TKN Fanta mohon maaf,” tandasnya.(rid)