Mendekati pendaftaran akhir Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) tanggal10 Agustus 2018, pasangan Prabowo Subianto untuk menjadi Cawapresnya belum juga ketemu.
Sempat santer disebut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang akan mendampingi Prabowo karena Ustaz Abdul Somad (UAS) yang merupakan Ijtimak ulama menolak untuk berkecimpung di bidang politik.
Informasi berkembang Salim Segaf Al Jufri Ketua Majelis Syuro PKS yang juga masuk dalam Ijtimak ulama untuk mendampingi Prabowo, peluangnya juga kecil terkait elektabilitas mantan Mensos tersebut.
Sejauh ini, partai-partai pendukung Prabowo masih mengusahakan agar UAS bersedia untuk menjadi Cawapresnya Prabowo.
Meski begitu, pilihan-pilihan lain juga terus diupayakan partai pendukung Prabowo, di antaranya Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengusulkan nama Sandiaga Salahudin Uno wakil gubernur DKI yang akan diusulkan ke partai pendukung lainnya untuk mendampingi Prabowo.
Dradjad Hari Wibowo anggota Dewan Kehormatan PAN mengatakan kalau UAS memang nanti tetap tidak bersedia, maka partainya akan mempertimbangkan Sandiaga Uno untuk mendampingi Prabowo.
“Jika UAS sudah final tidak bersedia, kita pertimbangkan Sandi (Sandiaga Uno). Sekarang sedang konsultasi ke berbagai pihak,” ujar Dradjad kepada suarasurabaya.net, Rabu (8/8/2018).
Selain Sandiaga, kata Dradjad, Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN juga dipertimbangkan untuk diusulkan menjadi pendamping Prabowo.
Menurut dia, nama Sandiaga juga akan dikomunikasikan kepada para ulama sebelum direkomendasikan ke Prabowo.(faz/iss/ipg)