Jumat, 22 November 2024

UM Surabaya Tingkatkan Kontribusi di Bidang Ekonomi Lewat Guru Besar Baru

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Pengukuhan Guru Gesar bidang Ekonomi Manajamen Keuangan di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, pada Sabtu (17/2/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menambah satu guru besar di bidang Ilmu Ekonomi Manajamen Keuangan pada Sabtu (17/2/2024).

Sukadiono Rektor UM Surabaya mengatakan, bertambahnya guru besar itu diharapkan bisa memberikan kontribusi di bidang akademik, penelitian dan juga pengabdian masyarakat.

“Tentu juga berkontribusi untuk memperkuat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang sudah dibesarkan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI),” katanya.

Pihaknya juga menargetkan, di tahun 2024 ini UM Surabaya bisa mewujudkan satu Fakultas satu Guru Besar, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengabdian.

Saat ini, kata dia, hanya tinggal beberapa fakultas yang belum mempunyai Guru Besar karena baru didirikan, seperti Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran Gigi.

“Tentunya ini harus kita persiapkan lebih awal. Dan kami bersyukur, sekarang ini guru besar yang kesembilan, insyaallah tahun ini kita target tiga guru besar lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Didin Fatihudin Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang hari ini resmi dikukuhkan mengatakan, kondisi perekonomian atau kesehatan finansial merupakan hal penting yang harus dipahami dan diterapkan.

Dalam penelitiannya yang berjudul “Implementasi keuangan makroekonomi, korporasi dan personal menuju sehat finansila di era ekonomi digital (Financial Behavior)” ia menyebut investasi harus dilakukan oleh seseorang jika memiliki uang lebih.

“Sebaiknya berinvestasi dalam aset keuangan (surat berharga) dan aset property, jika itu sudah terpenuhi berikutnya membeli reksadana, obligasi, dan saham,” ujarnya.

Ia berpesan, memiliki kekayaan bukan kewajiban, tetapi bekerja dan berikhtiar untuk memiliki pendapatan merupakan hal yang wajib.

“Pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran, jangan lupa tabungan investasi. Jika pendapatan semakin menurun, sebaiknya gaya hidup juga harus diturunkan. Alokasikan pendapatan berdasarkan perencanaan keuangan dan tujuan keuangan yang jelas,” tuturnya.

Sebagai informasi, Didin telah membagikan ilmu ekonominya dalam 26 buku dan 35 karya ilmiah dan jurnal yang telah dipublikasikan secara nasional hingga internasional. (ris/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs