Jumat, 22 November 2024

Dinkes Surabaya: 2 KPPS Meninggal Tidak Termasuk Petugas Kelelahan yang Ditanganinya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Nanik Sukristina Kadinkes Kota Surabaya, Foto: Dok RS Soewandhi Surabaya

Dinas Kesehatan Kota Surabaya memastikan dua orang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal tidak termasuk petugas kelelahan dalam bertugas yang ditangani puskesmas.

Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebut, data KPPS sakit termasuk kelelahan yang berhasil dihimpun sejak 14 Februari hingga 15 Februari pukul 23.00 WIB 137 orang, satu di antaranya dirujuk ke rumah sakit, tapi boleh pulang hari ini.

“Yang satu (orang) itu di rumah sakit dan sore ini boleh pulang. Itu data sampai tadi malam (Kamis 15 Februari),” kata Nanik dikonfirmasi suarasurabaya.net, Jumat (16/2/2024).

Sementara dua petugas KPPS yang meninggal dibenarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya tidak termasuk yang mengalami sakit atau kelelahan saat bertugas.

Keduanya, Joko Budiono (51 tahun) Ketua KPPS TPS 42 Ngagel Rejo warga Jalan Krukah Utara Surabaya, dan Imnesti Aufa (22 tahun) KPPS warga Jalan Plemahan Surabaya.

“Pak Joko ini dari tanggal 14 Februari, sudah meninggalkan TPS siang hari, sebelum penghitungan suara. Jadi dia memang punya riwayat komorbid. Sehari sebelumnya setelah kita telusuri, beliau menjalani pemeriksaan biopsi di RSUD Dr. Soetomo. Kemudian beliau ini tanggal 14 datang ke TPS. Siang hari, beliau sudah pulang. Karena mungkin kelelahan. Sore harinya diantar istrinya keluarganya ke RSUD Dr. Soetono. Kemudian masuk RS,” beber Nanik.

“(Imnesti) kecelakaan, tidak masuk data kami,” imbuhnya lagi.

Keduanya tidak masuk dalam daftar KPPS sakit yang dihimpun dan ditangani Dinkes Surabaya, karena tidak kelelahan maupun sakit di TPS.

“Data kami itu data yang dilakukan pemeriksaan oleh puskesmas, ditemukan sakit di lokasi, kemudian hari kedua kemarin melakukan komunikasi dengan TGC (Tim Gerak Cepat) dan tim P3K puskesmas. Jadi kita menganggapnya Pak Joko permasalahannya bukan kelelahan di TPS. Jadi tidak masuk di data kami,” terangnya.

Sementara soal keterangan yang dibeber pihak keluarga dan ketua PPS Ngagel Rejo, Joko pingsan di TPS, Nanik membantah.

“Kok informasi yang kami terima tidak seperti itu. Siang dia (Joko) sudah pulang kecapean (kelelahan) mungkin karena kondisinya gak fit. Di bawa keluarganya waktu ke RS. Jadi sudah sampai rumah,” tegasnya.

Sampai kemarin, Nanik memastikan belum ada laporan KPPS meninggal dunia karena kelelahan.

“Data (137 orang sakit) ini yang mengalami kelelahan atu sakit di lokasi saat Pemilu (pemungutan suara) sampai penghitungan suara,” tandasnya.

Sebelumnya, Enny Chris Ketua PPS Ngagel Rejo membeber, Joko sempat pingsan di TPS di tengah penghitungan suara Rabu (14/2/2024). Almarhum langsung dilarikan ke rumah sakit oleh petugas KPPS setempat. Sejak itu dia dirawat, sampai hari ini dinyatakan meninggal dunia pukul 08.15 WIB di RSUD Dr. Soetomo.

Sementara Titus Saptadi Sekretaris KPU Kota Surabaya mencatat ada sembilan badan ad hoc yang sakit. Terdiri dari PPK satu orang, PPS tiga orang, dan KPPS lima orang. (Lta)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs