Jumat, 22 November 2024

Gus Fahrur: Siapapun Presiden-Wakil Presiden Terpilih Wajib Didukung Masyarakat

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ahmad Fahrur Rozi Ketua PBNU Bidang Keagamaan. Foto : Dokumentasi Pribadi Fahrur Rozi Ahmad Fahrur Rozi Ketua PBNU Bidang Keagamaan. Foto : Dokumentasi Pribadi Fahrur Rozi

Ahmad Fahrur Rozi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan menegaskan, siapapun yang kelak terpilih menjadi presiden dan wakil presiden wajib didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Mari tetap bersama-sama kompak sejalan membangun bangsa dan negara Indonesia lebih maju dan makmur di masa depan,” ujar Gus Fahrur  sapaan akrabnya, Kamis (15/2/2024) seperti dilansir Antara.

Indonesia sebelumnya telah menyelenggarakan pemilu serentak pada, Rabu (14/2/2024) kemarin, guna memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan.

Karenanya, Gus Fahrur mengimbau masyarakat Indonesia agar tetap tenang menikmati masa pencoblosan Pemilu 2024 yang sudah selesai dengan damai dan aman.

Ia juga berpesan kepada masyarakat agar bisa menerima hasil yang ada. Artinya, yang kalah tetap menjaga persatuan, kedamaian, kerukunan, dan yang menang jangan euforia berlebihan.

“Mari tetap saling menghargai. Hormati hasil Quick Count dan tetap sabar bersama-sama menunggu hasil Real Count dari KPU dengan tetap menjaga kondusivitas masyarakat,” katanya.

Sependapat dengan Gus Fahrur, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) juga mengajak masyarakat menghormati hasil pemilu seiring telah selesainya masa pencoblosan calon presiden dan wakil presiden.

“Rakyat sudah menentukan pilihan dan kita semua harus menghormati hasilnya. Saya berharap semua pihak siap menerima hasil dengan lapang dada,” ujar Gomar Gultom Ketua Umum PGI.

Gomar mengatakan hasil penghitungan cepat belum merupakan hasil resmi. Meski sistem tersebut membuat masyarakat sudah bisa membayangkan hasil akhirnya, tapi semua pihak sebaiknya bersabar menunggu hasil akhir penghitungan manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ia pun mendorong masyarakat agar kembali merajut persatuan dan persaudaraan yang sempat terganggu akibat narasi-narasi kampanye lalu demi Indonesia jaya.

“Kalau ada ketidakpuasan dan merasa keberatan dengan hasil yang ada, hendaknya menempuh jalur yang tersedia disertai bukti dan data pendukung,” terangnya. (ant/dan/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs