Jumat, 22 November 2024

Bapanas: Bantuan Pangan Beras Kembali Disalurkan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) (kanan) meninjau stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Kamis (15/2/2024). Foto: Antara Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) (kanan) meninjau stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Kamis (15/2/2024). Foto: Antara

Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan bahwa bantuan pangan beras kembali disalurkan setelah sebelumnya sempat dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024, untuk menghormati berbagai tahapan Pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi.

“Pasca hari pemungutan suara Pemilu (14 Februari 2024) kemarin, mulai hari ini bantuan pangan beras kita lanjutkan kembali,” kata Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (15/2/2024), dikutip Antara.

Hal tersebut disampaikan Arief Prasetyo usai mendampingi Joko Widodo (Jokowi) Presiden meninjau langsung stok pangan terutama beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta.

Arief menyampaikan bahwa bantuan pangan beras 10 kilogram yang akan diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) se-Indonesia, merupakan bagian dari program intervensi pemerintah dalam menjaga stabilisasi pangan utamanya komoditi tersebut.

“Ini memang sangat diperlukan oleh masyarakat kita dan sedikit banyak mampu menarik demand (permintaan) terhadap beras di pasar. Ada pula program GPM (Gerakan Pangan Murah) di berbagai daerah,” ucap Arief.

Arief menyebut bahwa realisasi bantuan pangan beras yang telah disalurkan kepada sejumlah KPM hingga 7 Februari mencapai 185 ribu ton.

“Sebelum disetop sementara sampai 7 Februari telah menyentuh 185 ribu ton. Target penyaluran pada 2 bulan pertama di 2024 adalah 440 ribu ton,” ucap Arief.

Sementara itu untuk Program GPM, lanjut Arief, selama Januari 2024 telah terlaksana sebanyak 429 kali yang tersebar luas di 85 kabupaten/kota.

Sedangkan di Februari program GPM ditargetkan bisa terlaksana sebanyak 234 kali di 65 kabupaten/kota dan dapat terus bertambah sesuai kolaborasi antara Bapanas dengan pemerintah daerah.

Arief menjelaskan bahwa selama Januari hingga awal Februari produksi dan konsumsi beras tidak seimbang, sehingga jika harga beras di pasaran terbilang tinggi disebabkan harga gabah yang masih tinggi. Namun, dia memastikan bahwa stok beras masih dalam kondisi yang aman.

“Kalau untuk ketersediaan stok, kita pastikan cukup. Tentunya tugas pemerintah adalah menyeimbangkan antara hulu sampai hilir. Nanti saat produksi beras kita berada di 3,5 juta ton atau melebihi itu pada Maret, harga beras bisa akan lebih baik,” jelas Arief.

Arief menuturkan pemicu harga beras sekarang sulit menyamai seperti dua tahun lalu karena biaya-biaya seperti pupuk, sewa lahan, hari orang kerja, dan sebagainya telah mengalami kenaikan.

Dalam kunjungan Presiden ke-7 Republik Indonesia di PIBC hari ini turut didampingi Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan, Heru Budi Hartono Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, I Gusti Ketut Astawa Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA, Bayu Krisnamurthi Direktur Utama Perum Bulog, dan Pamrihadi Wiraryo Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya.

Sebelumnya Bayu Krisnamurthi Direktur Utama Perum Bulog mengatakan bahwa saat ini ketersediaan stok beras mencapai 1.180.000 atau 1,180 juta ton yang dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan beras nasional hingga April 2024.

“Stok (beras) kami 1.180.000 ton, jadi cukup. Jadi kalau tadi misalnya permintaan beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) mau didobel itu cukup. Tambah untuk bantuan pangan sampai dengan Maret dan April, itu cukup,” kata Bayu di Jakarta Selasa (13/2/2024).

Bayu menjelaskan bahwa stok beras tersebut akan disalurkan ke dalam bentuk bantuan pangan beras Rp0, beras SPHP hingga menjadi beras komersial. (ant/azw/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs