Jumat, 22 November 2024

Warga Sampang Cekcok dengan Petugas PPS Diduga karena Hoaks Surat Suara Sudah Dicoblos

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan

Adu mulut antara sejumlah warga dengan Panitia Pemungutan Suara (PPS) terjadi di Desa Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, Madura.

Penyebab keributan itu diduga karena warga menyebut kotak suara sudah terbuka dan surat suara sudah tercoblos ke salah satu pasangan calon capres-cawapres.

Keributan antar warga dan petugas PPS itu terekam dalam sebuah video hingga beredar di media sosial. Dalam video itu, seorang pria nampak membentak-bentak petugas PPS diduga untuk mengkonfirmasi soal surat suara yang sudah tercoblos.

Pria itu juga juga menanyakan kepada petugas PPS siapa yang menyuruh melakukan itu. “Siapa yang nyuruh. Videokan, videokan,” kata pria yang membentak petugas PPS.

Mengenai kejadin itu, Addy Imansyah Ketua KPU Sampang angkat bicara. Ia memastikan sola informasi dan video surat suara sudah tercoblos sebelum pelaksanaan pungut pitung di wilayah Desa Gunung Kesan, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, dipastikan hoaks.

“Setelah ditelusuri dan didalami, kami jelaskan bahwa itu narasi hoaks dan hanya kesalahpahaman semata,” kata Addy dalam keterangannya, Rabu (14/2/2024).

Addy Imansyah Ketua KPU Sampang. Foto: Tangkapan layar YouTube KPU Sampang

Addy menyatakan, peristiwa dan fakta yang sesungguhnya, bahwa pada Selasa (13/2/2024) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Sejumlah orang mendatangi KPPS yang saat itu sedang mendirikan TPS. Mereka menduga surat suara sudah dicoblos.

“Sekalipun KPPS sudah menjelaskan aktivitasnya mendirikan TPS, bukan coblos surat suara. Akan tetapi penjelasan itu dihiraukan,” ucapnya.

Orang-orang yang mendatangi petugas KPPS itu kemudian membawa barang logistik pemilu seperti kota suara sebanyak empat buah. Selain itu, mereka juga membawa tiga orang KPPS.

“Adapun kotak suara, dengan alasan keamanan, memang setelah diterima oleh KPPS dari PPS pada Selasa (13/2) lalu dititipkan di gudang penyimpanan PPS. Dan baru digeser ke TPS pagi hari Rabu (14/2) sebelum jam pelaksanaan rapat pemungutan suara dimulai,” ujar dia.

Addy melanjutkan, setelah dilakukan mediasi akhrinya kotak suara dan KPPS dilepaskan.
Beberapa saat setelah dilepas. KPPS langsung melanjutkan pendirian TPS yang tertunda.

KPPS juga memastikan keamanan dan keutuhan kotak suara serta bersiap melaksanakan pemungutan suara sesuai jadwalnya pagi tadi.

“KPU Sampang mengecam tindakan kekerasan verbal tersebut. Tindakannya tidak hanya menghambat tahapan Pemilu. Tapi juga menyisakan trauma psikis bagi korban,” tandasnya.

Sementara, Kombespol Dirmanto Kabid Humas Polda Jatim saat berkunjung ke Radio Suara Surabaya, Rabu (14/2/2024) mengatakan bahwa empat kabupaten di Pulau Madura memang termasuk daerah rawan selama Pemilu 2024.

Kombespol Dirmanto Kabid Humas Polda Jatim saat berkunjung ke Radio Suara Surabaya, Rabu (14/2/2024). Foto: Fitra Magang suarasurabaya.net

“Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep termasuk daerah yang merah. Kalau di tempat kami, hijau kategori kurang rawan, kemudian yang kuning ini rawan, kemudian yang sangat rawan ini merah. Sudah kami lakukan upaya-upaya untuk pengamanan. Alhamdulillah sampai saat ini aman,” ujar Dirmanto.

Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersatu, berpikiran dewasa, tetap menjaga kondusivitas, dan jangan sebarkan hoaks.(wld/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs