Jumat, 22 November 2024

Mahasiswa Ubaya Kampanyekan Anti Golput di Pemilu 2024 Melalui Ratusan Rubik

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Michelle Angelina mahasiswa Prodi Teknik Informatika Program Kekhususan Digital Media Technology Fakultas Teknik dan Kiera Ashley mahasiswa Prodi Desain dan Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) mengkampanyekan anti golput di Pemilu 2024 melalui karya ratusan susunan rubik di Ubaya, Senin (12/2/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net Michelle Angelina mahasiswa Prodi Teknik Informatika Program Kekhususan Digital Media Technology Fakultas Teknik dan Kiera Ashley mahasiswa Prodi Desain dan Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) mengkampanyekan anti golput di Pemilu 2024 melalui karya ratusan susunan rubik di Ubaya, Senin (12/2/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Michelle Angelina mahasiswa Prodi Teknik Informatika Program Kekhususan Digital Media Technology Fakultas Teknik dan Kiera Ashley mahasiswa Prodi Desain dan Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) mengkampanyekan anti golput di Pemilu 2024 melalui karya ratusan susunan rubik.

Susunan rubik itu, bertuliskan “Gen Z Anti Golput” dan dipamerkan di area Fakultas Industri Kreatif, Kampus Ubaya Tenggilis pada Senin (12/2/2024).

Kiera mengatakan, karya itu dibuat dengan tujuan untuk mengingatkan teman-teman sesama mahasiswa agar tidak golput saat Pemilu serentak pada 14 Februari mendatang.

“Kita punya peran yang cukup besar dalam menggunakan hak pilih untuk memilih calon pemimpin di masa depan. Untuk itu, kami mengajak teman-teman mahasiswa untuk menggunakan hak suaranya pada pemilu nanti,” katanya.

Kiera juga memaparkan, bahwa data yang ada di Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemilih generasi Z mencapai 22,85 persen atau lebih dari 46 juta orang di Indonesia.

Oleh karena itu, pihaknya ingin agar karya tersebut bisa menjadi pengingat bagi masyarakat, khsususnya Gen Z agar memanfaatkan dengan baik suaranya di Pemilu nanti.

Sementara itu, Michelle mengatakan, rubik dipakai dalam karya tersebut agar menarik perhatian, yakni selain warnanya yang beragam, menurutnya mainan itu juga identik dengan anak muda.

“Sehingga cocok sebagai media penyampai pesan dalam karya,” imbuhnya.

Michelle menjelaskan, mozaik berukuran 80,5 cm x 53,5 cm itu tersusun dari 150 rubik 3x3x3 berukuran 5 cm. Dalam pembuatannya, ia dan Kiera saling berbagi tugas, yakni ada yang membuat desain pixel, dan ada yang memutar rubik sesuai warna pada desain.

“Waktu pembuatannya sekitar empat jam. Kesulitannya adalah ketika harus menyesuaikan warna pixel yang ada pada rubik sehingga bisa membentuk suatu gambaran dengan warna yang estetik,” ujarnya.

Ia berharap, upayanya itu bisa membuat teman-teman mahasiswanya tidak mengambil langkah golput dalam Pemilu.

“Harapannya, seluruh lapisan masyarakat dapat berperan serta menggunakan hak suaranya untuk memilih pemimpin bagi masa depan Indonesia lima tahun mendatang,” pungkasnya.(ris/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs