DPRD Surabaya Minta Asisten Muda Wali Kota Bisa Bantu Pastikan Pemuda Dapat Kerja dan Ruang Kreatif

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya meminta, asisten muda Wali Kota bisa membantu memastikan pemuda mendapat kerja dan akses ruang kreatif untuk mengembangkan bakat minat.

Adi Sutarwijono Ketua DPRD Kota Surabaya mengapresiasi, belasan asisten muda Wali Kota yang direkrut beberapa waktu lalu.

“Saya kira itu bagus dari Wali Kota merekrut anak-anak muda membangun Kota Surabaya, mengawal kebijakan Kota Surabaya,” katanya, Jumat (9/2/2024).

Keberadaan anak muda ini, lanjutnya, akan memperluas ruang partisipasi publik dan ikut mengawal jalannya pembangunan.

“Menyelesaikan aspirasi masyarakat,” tambahnya.

Belasan asisten muda, lanjutnya, akan memperkuat Kader Surabaya Hebat (KSH) yang selama ini mengontrol warga mulai lingkup terkecil perkampungan.

“Itu nanti melengkapi keberadaan Kader Surabaya Hebat, dan Wali Kota Surabaya butuh lari lebih kencang lagi agar semakin banyak hal yang diselesaikan di 2024,” terangnya lagi.

Pria yang akrab disapa Awi itu minta, asisten muda bisa membantu memastikan setiap pemuda dapat kesempatan kerja yang sama.

“Sejauh ini (persoalan anak muda yang harus dipastikan) yang kami tahu adalah kesempatan mereka yang semakin luas untuk mendapatkan ruang pekerjaan,” paparnya.

Misalnya, job fair atau agenda pameran lowongan kerja dibuat merata tidak hanya terpusat di tengah kota.

“Khusus untuk penyerapan tenaga kerja, saya mengusulkan kalau ada job fair supaya tidak dipusatkan di tengah kota, misalkan lebih didaratkan di level kecamatan,” tuturnya ulang.

Termasuk memberi akses ruang kreatif bagi tiap pemuda, merata.

“Kemudian ruang kreatif, apalagi Surabaya ini semakin tumbuh ruang kreatifnya, public space ini supaya terus diagungkan,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, ada 17 pemuda direkrut menjadi asisten muda untuk Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya.

Mereka akan bertugas selama tiga bulan ke depan untuk mendampingi wali kota dengan menjaring aspirasi anak muda perkampungan.

Teknisnya, aspirasi itu akan dijaring lewat musyawarah rencana pembangunan (musrenbang). Masalah yang ditemukan nantinya akan dibahas bersama untuk mencari solusi. (adv/lta/ipg)