Jokowi Berharap Masyarakat Mengikuti Pemilu 2019 dengan Rasa Gembira

Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin, Jumat (10/8/2018) pagi, resmi mendaftar sebagai pasangan bakal calon presiden periode 2019-2024 yang akan dipilih pada Pilpres 2019.

Sesudah proses pendaftaran, sekitar pukul 10.30 WIB, Jokowi-KH Ma’ruf Amin didampingi pimpinan parpol pendukungnya, memberikan keterangan pers terkait proses awal pencapresan yang baru saja dilakukan.

Pada kesempatan itu, Jokowi meminta seluruh masyarakat mengikuti proses Pemilu 2019 baik pemilu legislatif mau pun pemilihan presiden dengan rasa gembira.

“Saya ingin mengajak seluruh Rakyat Indonesia, agar bersama-sama menjadikan proses Pemilu 2019, benar-benar menjadi perayaan kegembiraan berdemokrasi. Di mana setiap orang bisa menunjukkan berdemokrasi dengan penuh riang gembira,” ujarnya di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Bakal calon presiden petahana itu menegaskan, Pemilu dan Pilpres bukan perang dan tidak seharusnya menimbulkan permusuhan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, pemilihan umum harus diisi dengan adu gagasan, ide, rekam jejak dan prestasi.

“Demokrasi bukan perang, bukan permusuhan, tapi ajang mengadu
ide dan gagasan, adu rekam jejak, dan arena adu prestasi,” tegasnya.

Sekadar diketahui, Jokowi-KH Ma’ruf Amin didukung sembilan partai politik yang bernama Koalisi Indonesia Kerja, sebagai pasangan bakal capres periode 2019-2024.

Sembilan parpol itu adalah PDI Perjuangan, Golkar, PPP, PKB, Nasdem, Hanura, PKPI, Partai Solidaritad Indonesia (PSI), dan Perindo.

Tapi, sesudah proses pemeriksaan, KPU mencoret dukungan dari PSI dan Perindo, karena belum mengikuti Pemilu periode sebelumnya (2014), seperti diatur Undang-Undang Pemilu.

Rencananya, sesudah waktu Salat Jumat, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno akan mendatangi Kantor KPU Pusat, untuk mendaftar sebagai pasangan bakal calon presiden periode 2019-2024.

Pasangan Prabowo-Sandi, didukung empat partai politik, yaitu Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat. (rid/dwi)