Senin, 25 November 2024

Mahasiswa Ubaya Kembangkan Tangan Palsu Berbasis AI

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil mengembangkan sistem kontrol tangan prostetik dengan penerapan teknologi artificial intelligence (AI). Foto: Ubaya Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil mengembangkan sistem kontrol tangan prostetik dengan penerapan teknologi artificial intelligence (AI). Foto: Ubaya

Celvin mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil mengembangkan sistem kontrol tangan prostetik dengan penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Celvin mengatakan, teknologi itu dapat membuat gerakan pada tangan protestik tersistem otomatis hanya dengan prediksi gerakan otot.

“Tangan prostetik atau lebih dikenal tangan palsu adalah prototipe tangan manusia yang biasa digunakan oleh amputee atau individu yang mengalami amputasi tangan,” katanya, pada Selasa (6/2/2024).

Inovasi sistem kontrol pada tangan prostetik yang diciptakannya itu, menggunakan sinyal listrik yang dihasilkan otot bernama sinyal EMG (Elektromiografi). Sinyal tersebut diproses oleh AI dan bertugas untuk memprediksi gerakan.

“Hasil dari prediksi tersebut kemudian dikirim ke tangan prostetik untuk digerakkan. Kondisi jari tangan prostetik yang bisa diprediksi yakni ‘menekuk’ dan ‘netral’,” jelasnya.

Kontrol tangan prostetik itu, diuji pada 19 gerakan tangan yang berbeda. Hasilnya 13 dari 19 gerakan dapat diprediksi dengan baik, meskipun ada delay waktu sekitar 2-5 detik. Gerakan tersebut seperti menggerakkan jari angka 1-5, mengangkat tiga jari sekaligus, dan lain-lain. Gerakan juga bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

“Selain itu, kelebihan dari inovasi ini adalah menggunakan multi-label classification yang artinya dapat memprediksi gerakan dari kelima jari secara independen. Berbeda dengan kebanyakan sistem sebelumnya yang hanya bisa memprediksi satu gerakan dalam satu waktu. Dan karena menggunakan AI jadi lebih canggih,” jelasnya.

Saat ini, inovasi tersebut masih bersifat sebagai penelitian tugas akhir. Namun ke depannya, ia akan melakukan beberapa perkembangan pada inovasi ini. Beberapa diantaranya adalah meningkatkan akurasi prediksi dari AI, meningkatkan variasi gerakan yang dapat diprediksi, serta mengurangi delay yang terjadi

“Harapannya, individu yang mengalami amputasi pada lengan dapat kembali memiliki tangan yang dapat digerakkan sesuai dengan keinginan mereka,” tandasnya.(ris/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs