Sabtu, 23 November 2024

Ksatria Muda Airlangga Tuding Deklarasi Lain Giring Opini untuk Paslon Tertentu

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Asadur Rahman Muhammad Koordinator aksi Sabda Airlangga mewakili Ksatria Muda Airlangga sata menyatakan sikap demokrasi di Unair, Senin (5/2/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net Asadur Rahman Muhammad Koordinator aksi Sabda Airlangga mewakili Ksatria Muda Airlangga sata menyatakan sikap demokrasi di Unair, Senin (5/2/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Puluhan orang mengatasnamakan Ksatria Muda Airlangga ikut menyatakan sikap soal demokrasi di Indonesia seperti yang dilakukan di berbagai kampus, Senin (5/2/2024).

Asadur Rahman Muhammad Koordinator aksi Sabda Airlangga menyebut, sejumlah universitas di Indonesia yang menyatakan sikap, sengaja untuk kepentingan salah satu paslon.

“Dan itu tidak terjadi di Universitas Airlangga. Bisa dibuktikan siang ini,” katanya pada Senin siang.

Pria yang akrab disapa Gus Asad menyebut, Universitas Airlangga (Unair) netral sesuai napas perjuangan Prof Nasih Rektor Unair.

Sementara soal deklarasi 120 orang yang mengatasnamakan civitas academica, alumni, hingga kolega sejawat Unair yang digelar di halaman depan pascasarjana Unair, ia juga menyebut ada penggiringan opini untuk salah satu pasangan calon.

“Kami di sini (di halaman depan Fakultas Ekonomi Bisnis Unair) bukan tandingan mana pun atau siapa pun. Saya di sini mewakili Ksatria Airlangga. Atas nama pribadi dan himpunan. Kami semua menyatakan seruan yang serupa. Kalau soal intimidasi, demokrasi dari deklarasi sebelumnya, saya mau sampaikan kepada teman-teman, ini ada penggiringan opini yang tidak baik untuk salah satu paslon,” bebernya.

Sementara aksinya yang hanya berselang 15 menit dari aksi sebelumnya, juga lokasi yang berjarak sekitar 30 meter, dipastikan tidak ada intervensi dari mana pun.

“Saya sampaikan ini tidak benar. Anda lihat internet, paslon mana yang menggiring sivitas akademika, universitas-universitas untuk kesan intimidasi. Tidak ada intimidasi di sini. Saya tidak tahu di sebelah ada apa. Tapi Anda tahu fenomena terjadi di seluruh universitas. Ada UI, UGM, UII, ITB, tapi Anda tidak jumpai Universitas Airlangga. Ini bumi Surabaya, ini Universitas Airlangga, dan kami tidak mudah dipecah belah,” paparnya.

Aksinya kali ini, tidak mendukung paslon mana pun. Tidak juga mengiyakan paslon yang programnya melanjutkan program Joko Widodo Presiden RI.

“Tidak bisa. Semua yang baik dilanjutkan, yang buruk ditinggalkan. Semua paslon bukan malaikat dan bukan setan. Pasti ada baiknya,” tambahnya.

Sementara bunyi lima poin pernyataan sikap yang disampaikan antara lain, pertama, Mendukung pernyataan Prof Nasih Rektor Unair untuk menjadikan Pemilu bermartabat tanpa politik uang.

Kedua, menjaga kondisi perpolitikan yang semakin dekat pada hari pemilihan 14 Februari 2024, kami para Ksatria Muda Airlangga memandang perlu arah civitas akademi, pimpinan, dosen, tenaga pendidikan dan warga kampus di Unair untuk menjaga netralitas dan kondusifitas demi nama baik kampus tercinta Universitas Airlangga.

Ketiga, mendorong keberlanjutan, kepemimpinan nasional melalui suara terbanyak rakyat melalu pemilu, suara rakyat adalah suara Tuhan.

Keempat, perbedaan pandangan dan pilihan setiap warga dijamin UUD 1945 dan hal biasa rutin setiap lima tahun sekali.

Kelima, apresiasi kepada seluruh pemerintah yang telah memimpin bangsa Indonesia sesuai tujuan kemerdekaan dan memastikan keberlanjutan kepemimpinan dengan baik. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs