Sabtu, 23 November 2024

Banyak Pabrik Tidak Beroperasi, Warga Lombok Terancam Krisis Air Bersih

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Para pengungsi korban gempa Lombok. Foto: Antara

Pasca gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, warga Lombok terancam krisis air bersih. Terutama air mineral yang semakin sulit didapatkan.

Berdasarkan informasi dari Awaludin Reporter Kantor Berita Antara Mataram (NTB) kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (11/8/2018), pabrik air kemasan di Lombok sebagian besar sudah tidak beroperasi. Ini dikarenakan sumber mata air di Lombok berwarna cokelat dan para karyawan sudah tidak lagi bekerja karena takut adanya gempa susulan.

“Disini ada 5 pabrik, PT Narmada Awet Muda, PT Netral, PT Rinjani, PT Air Club, PT Cleo. Clelo juga membuka cabang di Lombok Barat tapi sudah tidak beroperasi, mereka sampai mendatangkan air dari pusat, langsung dari Pulau Jawa,” kata Awaludin yang saat ini berada di Mataram.

Saat ini, warga bertahan dengan menggunakan stok air lama yang masih dijual beberapa pedagang. Kekhawatiran semakin besar karena beredarnya informasi stok air bersih di gudang-gudang pabrik sudah kosong, karena sebagian besar air didistribusikan ke Lombok Utara untuk bantuan gempa.

Ditambah lagi, sumber mata air PDAM, yang paling banyak digunakan warga, dianggap sudah tidak layak konsumsi.

“Kami belum bisa memperkirakan bisa sampai berapa lama bertahan dengan stok air yang tersisa, namun kemungkinan rawan krisis air bersih karena distribusi air PDAM tidak layak konsumsi karena warnanya sangat cokelat,” tambahnya.

Sebagian warga yang menggunakam air PDAM saat ini meminta air bersih kepada tetangga mereka yang memiliki sumur. Namun meskipun air sumur lebih jernih daripada air PDAM, rasa air sumur, lanjut Awaludin, sudah tidak terlalu segar. Dikhawatirkan, air di Mataram tercampur dengan bakteri E.Colli karena di Mataram terdapat banyak septic tank.

Untuk menangani masalah ini, Pemerintah Lombok melalui Badan Penanggulangan Bencana memberikan imbauan kepada perusahaan-perusahaan air minum yang ada di Pulau Jawa untuk memberikan kepedulian dengan menurunkan harga air minum di wilayah Lombok. Ini mengingat hampir semua bahan kebutuhan di Lombok, terutama air mineral, harganya melambung tinggi berkali-kali lipat.

Bahkan pemerintah menyebarkan imbauan kepada aparat keamanan untuk memberikan tekanan kepada perusahaan air minum yang ada di Pulau Jawa untuk turut andil memberikan bantuan.

“Pemerintah bahkan menyebarkan imbauan kepada aparat keamanan agar memberikan intervensi kepada perusahaan air minum ternama di Indonesia, seperti PT Danone, paling tidak menurunkan harga air minum,” katanya.

Tidak hanya air minum, pelengkapan mengungsi seperti tenda terpal pun juga mengalami kehabisan stok.

“Infomasi dari pengsuaha, stok terpal sudah tidak ada, sekarang menanti kiriman dari Jakarta yang sampai saat ini belum bisa terdistribusikan. Perusahaan agen pengiriman belum beroperasi secara normal karena tidak ada karyawan yang berkerja, sama sekali,” imbuhnya.

Hingga saat ini, pengiriman bantuan lebih banyak melalui jalur udara dikarenakan jalur laut masih belum berjalan normal. Warga Lombok juga masih menunggu bantuan terutama ketersediaan air bersih.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs