Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) menegaskan stok pangan terutama beras di wilayah Jatim saat ini masih sangat cukup dan harganya terjangkau, meski ada kemungkinan panen raya molor.
“Sangat cukup, stok pangan sangat cukup dan harganya terjangkau. Daya jangkau masyarakat bisa mengakses beras medium di Jatim ini dan mulai September 2023 sampai sekarang termurah se-Jawa,” katanya di Kediri, Jumat (3/2/2024) seperti dikutip Antara.
Dalam kunjungannya ke SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri itu, Gubernur Jatim mengatakan pemerintah berupaya menjaga kestabilan harga bahan pokok dengan operasi pasar.
Menurutnya, operasi pasar dilakukan setiap hari baik saat dirinya berkunjung ke daerah maupun tidak. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penetrasi pasar.
“Pasar murah itu hampir setiap hari kami lakukan ada atau tidak ada saya. Karena memang penetrasi harga pasar sesuai dengan daya jangkau masyarakat dan itu harus dilakukan dimana saja kapan saja,” jelasnya.
Ia menambahkan, harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) saat ini cukup tinggi. Namun, untuk harga beras Jatim masih terendah se-Jawa.
“Jadi, saat ini bagaimana nilai tambah ada di petani. Ini harus dilakukan supaya kesejahteraan masyarakat petani bertambah,” kata dia.
Sementara itu, Iman Mahdi Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Kediri mengatakan saat ini memang belum panen raya padi. Dari sejumlah pemantauan yang dilakukannya, bahkan ada beberapa petani yang baru mulai tanam, sebab menunggu air.
“Panen raya dimungkinkan mundur di akhir Maret atau awal April 2024. Ini ada kenaikan harga (beras). Yang premium lebih dari Rp14 ribu per kilogram,” kata dia.
Bulog Kediri, kata dia, turut serta membawa beras program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) saat operasi pasar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur. Selain beras, ada juga telur ayam, gula pasir, serta minyak goreng.
Beras SPHP berat lima kilogram dijual Rp52.000, minyak goreng satu liter Rp13.000, gula satu kilogram dijual seharga Rp 14.000 serta telur ayam satu kilogram dijual seharga Rp 23.000.
Pihaknya menilai animo masyarakat cukup bagus. Saat ini, permintaan yang paling besar memang beras, namun ia memastikan stok di gudang masih mencukupi yakni 13 ribu ton.
Selain program operasi pasar, beras SPHP juga diberikan untuk warga dalam program penyaluran bantuan pangan beras. Bantuan itu untuk alokasi bulan Januari sampai Juni 2024, dan setiap keluarga penerima manfaat menerima 10 kilogram beras. (ant/bil/ipg)