Sabtu, 23 November 2024

Ahli Gizi Imbau Tak Gunakan Blender untuk MPASI, Khawatir Picu Diare

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Makanan bayi yang berbahan dasar apel. Foto: Getty Images

Dokter Tan Shot Yen ahli gizi masyarakat mengimbau para orang tua untuk tidak menggunakan blender dalam membuat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) sevav dapat berisiko terjadi diare pada bayi.

“Jadi seperti pepaya dikerok, pisang dikerok. Nah ini dia, tidak menggunakan blender atau juicer, kenapa? Risiko diare,” katanya dilansir Antara pada Kamis (1/2/24).

Ia menjelaskan, pergantian perkakas makanan dalam menyiapkan MPASI untuk bayi dapat mengakibatkan risiko makanan menjadi terkontaminasi. Terlebih pada bayi yang masih sensitif dan baru belajar untuk makan.

“Jadi alangkah baiknya kalau misalnya kita pakai pepaya, itu kan dibelah, satu-satunya alat yang kita pakai cuma sendok bayi. Kerok, suap, kerok, suap. Begitu pula dengan dengan pisang,” tambahnya.

Selain itu Tan menyebutkan penggunaan blender dalam melumat MPASI menyebabkan tekstur MPASI menjadi terlalu cair dan tidak disukai oleh bayi yang menyukai makanan yang lunak, kental, dan tidak cair.

Ia menganjurkan kepada para ibu untuk meracik MPASI menggunakan metode ulek dan saring, sebagaimana yang direkomendasikan dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dibagikan oleh pemerintah.

“Kenapa ulek saring? Kenapa di buku KIA ditulisnya ulek saring? Karena begitu kalian ulek saring, maka serat yang tidak larut, itu akan tertinggal di atas saringan,” ujar Tan.

Menurut Tan, serat yang tidak larut penting untuk dikonsumsi bayi agar bayi dapat buang air dengan lancar dan tidak sembelit.

“Nah, kalau anda pakai blender, itu mau serat larut, serat tidak larut, itu tertelan sama anaknya. Padahal serat yang tidak larut itu penting banget,” tambahnya. (ant/sya/saf/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs