Mahfud MD cawapres nomor urut 3 mempertanyakan aliran dana subsidi pupuk dari emerintah yang mengalami kenaikan terus setiap tahun.
Hal tersebut dia sampaikan dalam kegiatan rembuk rakyat di daerah Seputih Banyak, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung pada Rabu (31/1/2023) kemarin.
Mahfud menyebut, berdasarkan data yang ia miliki, jumlah petani semakin sedikit, lahan yang bisa digarap petani lokal pun sedikit.
Namun hal tersebut tidak sejalan dengan subsidi pupuk yang terus dinaikan oleh pemerintah.
“Dari hasil pendataan kami, jumlah petani itu setiap tahun berkurang. Karena orang bertani merasa tidak punya harapan yang bagus, sehingga lebih banyak pergi ke kota tidak mau bertani,” katanya.
Menurutnya, kasus ini terjadi karena adanya oknum yang melakukan korupsi. Atas hal tersebut, dia menjanjikan akan menerbitkan oknum koruptor tersebut dan menyediakan pupuk dengan tepat sasaran.
“Oleh sebab itu, yang begini ini kita tertibkan. Penyediaan pupuk yang cukup dan harus sampai pada seluruh rakyat yang membutuhkannya,” sebutnya.
Mahfud menyebut, salah satu permasalahan yang ada di masyarakat memang adalah adanya oknum aparat hukum yang tidak bisa menegakkan keadilan.
Padahal, menurutnya hukum merupakan kunci dari kesejahteraan rakyat. Sebab itu, dia menjanjikan akan memberantas para oknum aparat yang kerap tidak menegakkan hukum secara adil.
“Hukum itu menjadi kunci dari kesejahteraan rakyat. Karena kalau hukum tidak ditegakkan maka hak-hak rakyat akan terlanggar. Misalnya kalau ada masalah hukum terkadang dipermainkan aparat. Sudah lapor di polisi, tidak diproses,” pungkasnya. (saf/faz)