Naniek Rachmat desainer dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) biasanya meminta desainer-desainer pemula, termasuk di daerah, untuk melihat tren busana dunia selama sepuluh menit setiap hari.
Menurut Naniek Rachmat, langkah ini dilakukan untuk membuka mata pada desainer muda tentang pasar.
“Saya kasih mereka PR dulu 1 bulan, dalam sehari 10 menit supaya melatih mata untuk melihat desain desainer-desainer dunia yang notabene branding-nya bagus. Dengan 1 bulan, sudah beda mereka mendesainnya,” katanya dilansir Antara pada Rabu (31/1/24).
Untuk target pasar Indonesia, Naniek menyarankan para perancang melihat tren spring/summer karena busana musim itu yang terjual di tanah air.
Naniek menuturkan, desainer juga harus tahu target pasar mereka, khususnya usia.
“Harus tahu customer-nya siapa misalnya ibu-ibu usia berapa. Kalau desainer umur 30-an pasti menargetkan penjualan untuk usia 30-40 tahun. Kalau usia 20-an, Gen-Z banget, jadi harus melatih dia misal ke (tren) Jepang,” jelas dia. (ant/sya/saf/iss)