Jumat, 22 November 2024

Pakar Sebut Pantai Kenjeran Surabaya Perlu Ditata Agar Makin Nyaman Bagi Wisatawan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Jembatan Kenjeran. Foto: Diskominfo Kota Surabaya

UPTD Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran akan ditata ulang dengan penambahan wahana hingga modifikasi air mancur yang ditambahkan laser show dan video mapping.

Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya mengalokasikan anggaran sebesar Rp23 miliar untuk pengerjaan tahun ini.

Iman Kristian Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya menyebut, saat ini masih menunggu proses lelang.

Menurutnya, akan ada penambahkan wahana baru, fasilitas, dan atraksi air mancur dengan konsep baru laser show dan video mapping. Video mapping pada pertunjukan air mancur ini, nantinya bakal mirip seperti di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Sementara di area pantai, lanjutnya, akan ada pasir pantai yang bisa dipakai tempat bermain anak-anak.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan melakukan pengurukan lahan di kawasan itu. Tujuannya mengantisipasi proteksi banjir rob.

Agoes Tinus Lis Indrianto Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra Surabaya mengapresiasi inisiatif Pemkot untuk merevitalisasi THP Kenjeran. Namun, ia mengingatkan bahwa hal ini harus diimbangi dengan langkah atau rencana ke depannya.

“Juga bagaimana konsepnya, lalu perawatannya seperti apa. Sebab kita ini lemah dalam perawatan,” kata Agoes dalam program Wawasan Radio Suara Surabaya, Selasa (30/1/2024) pagi.

Agoes mengakui bahwa Kenjeran itu sudah memiliki nama. Apakah itu negatif atau positif, paling tidak Kenjeran telah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata di Surabaya sejak lampau.

“Apakah layak dikunjungi atau tidak? Tergantung market segment-nya. Tapi harus diakui bahwa salah stau tujuan wisata adalah Kenjeran. Selain juga KBS atau TRS,” katanya.

Agoes menegaskan bahwa revitalisasi THP Kenjeran penting dilakukan. Sebab pantai ini adalah salah satu ikon di Kota Pahlawan.

“Surabaya ini bukan kota resort atau tujuan wisata. Surabaya adalah kota bisnis dan edukasi. Namun tentu saja atraksi yang ditawarkan bisa beragam. Termasuk di dalamnya adalah wisata alam dan pesisir. Termasuk di dalamnya Kenjeran,” terang alumnus Monash University, Melbourne, Australia tersebut.

Agoes Tinus Lis Indrianto menambahkan, ada satu pantai di Jatim yang bisa menjadi contoh jika ingin merevitalisasi THP Kenjeran. Pantai itu ada di kawasan Utama Raya, Situbondo.

“Kontur pantainya hingga warna airnya sama dengan Kenjeran. Mereka berhasil membuatnya tertata rapi,” ungkapnya.

Agoes Tinus Lis Indrianto menjelaskan, ada tiga hal yang harus diperhatikan jika berbicara objek wisata. Ketiga hal itu adalah atraksi, amenitas (keadaan yang menimbulkan rasa senang), dan akses.

Dalam aspek atraksi, pemandangan di Kenjeran mungkin tidak seindah di pantai lainnya. Namun Pemkot dapat membuat sesuatu di sana. Misalnya dengan video mapping seperti yang telah direncanakan.

“Ide dari pemerintah kota dengan video mapping dan merevitalisasi air mancur adalah salah satu ide yang bisa membuat atraksi ada di sana. Atraksi lain bisa dengan naik perahu seperti yang telah ada selama ini. Tinggal diatur kembali supaya lebih indah penataannya, lebih nyaman bagi wisatawan,” terangnya.

Kemudian dalam aspek amenitas, lanjut Agoes Tinus Lis Indrianto, revitalisasi di THP Kenjeran diharapkan membuatnya menjadi tempat yang nyaman untuk hang out atau membeli sesuatu.

“Harus ada pusat kuliner. Di sana ada lontong kupang, keripik, kerang, ini yang harus ditata kembali untuk menghilangkan kesan kumuh. Perlu ditata dengan maksimal. Orang di sana juga perlu diberikan pelatihan bagaimana melayani tamu dan menjaga kebersihan. Ini penting. Sebab menjadi bagian dari proses pariwisata,” jabarnya.

Selain itu ketersediaan lahan parkir dengan kapasitas yang memadahi. Parkir harus tertata rapi dan dilengkapi dengan toilet umum. “Jika sedang ramai, parkirnya mencapai tepi jalan. Hal ini juga perlu diperhatikan,” terangnya.

Poin terakhir adalah akses. Kebutuhan wisatawan harus diakomodir. Maka jika memungkinkan, jalanya diperlebar. Selain itu bisa juga difasilitasi dengan kendaraan umum.

“Akses kan tidak harus dengan kendaraan pribadi. Bisa dengan kendaraan umum. Misalnya dengan shuttle. Selain itu, Kota Surabaya juga memiliki moda transportasi yang beragam, seperti Suroboyo Bus dan Wirawiri. Itu bisa dikoneksikan dengan sana (THP Kenjeran). Hal semacam ini perlu dibuat sistem dan diinformasikan ke publik,” terangnya. (saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs