Lovely Daisy Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengatakan, rendahnya asupan protein hewani dapat menyebabkan stunting pada anak.
“Berdasarkan riset di 49 negara yang dilakukan pada 130.000 anak usia 6-23 bulan ini, ditemukan bahwa stunting pada balita disebabkan oleh rendahnya asupan makanan sumber protein hewani,” katanya dilansir Antara pada Kamis (25/1/2024).
Untuk mengurangi risiko stunting, Daisy menekankan protein hewani yang harus dikonsumsi pada anak dalam kurun usia tersebut juga merupakan protein hewani yang bersumber dari berbagai sumber, seperti daging merah, telur, ikan, dan ayam.
Sumber protein hewani yang berbeda, bertujuan melengkapi jenis asam amino esensial yang dibutuhkan pada saat anak mengalami masa emas tumbuh kembangnya yang juga terjadi dalam kurun waktu tersebut.
“Kita tekankan di sini adalah pentingnya protein hewani, karena protein hewani ini mengandung asam amino esensial yang bisa membantu untuk perlindungan dari berbagai jenis penyakit,” ujarnya.
Untuk itu, Daisy menyebutkan pemenuhan konsumsi protein pada anak berusia 6-23 tahun dapat diintervensi melalui Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), karena pada waktu tersebut, ASI sudah tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
MPASI, kata dia, memiliki banyak fungsi, beberapa di antaranya adalah untuk memenuhi makronutrisi dan mikronutrisi anak seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. (ant/saf/ham)