Jumat, 22 November 2024

Pomal Periksa Anggota Oknum TNI yang Diduga Perkosa Siswi SMK di Surabaya

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: suarasurabaya.net

Penyelidikan kasus dugaan pemerkosaan yang menimpa siswi SMK di Surabaya masih didalami. Penanganan kasus ini telah diambil alih oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) sebab terduga pelaku adalah oknum TNI.

Letkol Agus Setiawan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal V menyatakan, proses pemeriksaan terduga pelaku masih dilakukan.

“Iya, terduga pelaku oknum TNI sedang menjalani pemeriksaan di Polisi Militer. Terima kasih,” kata Agus kepada awak media, Rabu (24/1/2024).

Diberitakan sebelumnya, pelajar SMK di Surabaya inisial A (16) diduga jadi korban pemerkosaan oleh oknum anggota TNI saat diminta untuk mengantarkan ke sebuah bank, Senin (22/1/2024) pagi.

LSA (57) ayah korban menyatakan, pagi itu putrinya izin terlambat ke sekolah karena mau mengambil beasiswa pemuda tangguh di Bank Jatim bersama temannya.

Korban mengaku janjian bertemu temannya di dekat Monumen Kapal Selam (Monkasel) di Jalan Pemuda, Surabaya.

Sembari menunggu temannya itu, korban bertemu dengan terduga pelaku. Di situlah mereka berkenalan. Menurut keterangan korban, terduga pelaku meminta bantuan untuk diantar ke salah satu bank.

“(Terduga) Pelaku minta tolong ke bank karena dia mengaku bukan orang sini (Surabaya–red),” ujar pria berusia 57 tahun itu ditemui di Polsek Sawahan, Senin (22/1/2024) sore.

Korban akhirnya bersedia mengantar dengan dibonceng mengendarai sepeda motor Scoopy milik terduga pelaku. Kemudian mereka mampir ke minimarket dan bank.

Ketika berada di minimarket, ayah korban menyebut jika terduga pelaku sempat memeluk anaknya. Tidak berselang lama, korban diajak ke salah satu hotel Jalan Pasar Kembang, Surabaya.

“Setelah diajak ke minimarket, dia (korban) mulai (curiga), kok dirangkul. Setelah itu masuk ke hotel karena dia (terduga pelaku) sudah menginap di sana sebelumnya,” tuturnya.

Ketika masuk ke dalam kamar hotel, terduga pelaku melakukan aksi dugaan pemerkosaan. Sang ayah menyebut, terduga pelaku mendekap tubuh korban hingga tidak bisa bergerak.

“Sempat dipiting karena (terduga pelaku) besar. Korban kecil, jadi tidak bisa berontak,” tuturnya.

Korban lantas berusaha keluar dari kamar pelaku dengan alasan ada tugas dari guru yang harus segera dikerjakan. “Ditunjukkan, akhirnya dia (terduga pelaku) percaya. Akhirnya keluar,” imbuh sang ayah.

Setelah berhasih keluar dari kamar, korban memesan driver ojek online (ojol) supaya segera pergi dari hotel. Selama perjalanan korban terus menangis tiada hentinya karena syok.

Ia pun menceritakan secara singkat kejadian yang dialami kepada driver ojol. Sang driver lalu mengantar korban ke Satpol PP yang ditemui di jalan. Yang kemudian diantar ke Polsek Sawahan.

Siswi kelas X SMK itu lalu menghubungi ayahnya supaya segera menuju Polsek Sawahan tanpa menceritakan kejadian yang dialami.

LSA pun langsung bergegas menuju ke Polsek Sawahan untuk menemui putrinya. Sesampainya di Mapolsek, sang ayah mendapat kabar kalau anaknya mengalami pendarahan.

“Anaknya masih pendarahan. Luka di alat vital. Katanya dipiting, orangnya berbadan besar,” ucap ayah korban.

Tidak berselang lama, Polisi Militer datang ke Polsek Sawahan. Setelah diperiksa petugas, terduga pelaku diamankan menggunakan mobil Mobilio warna putih pada, Senin (22/1/2024) siang.

Sementara, korban mendapat penanganan medis oleh tim medis di Polsek Sawahan. Kemudian dibawa anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk dilakukan visum. (wld/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs