Amerika Serikat meminta Israel melindungi orang-orang yang tidak bersalah di rumah sakit, baik itu staf medis atau pasien di Jalur Gaza.
John Kirby juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan bahwa Israel memang memiliki hak untuk membela diri.
“Tetapi kami berharap mereka melakukannya sesuai dengan hukum internasional dan melindungi orang-orang yang tidak bersalah di rumah sakit, staf medis, dan pasien, sebisa mungkin,” katanya dilansir Reuters, Selasa (23/1/2024).
Sebelumnya, Israel mengatakan bahwa para kelompok Hamas beroperasi di dalam dan di sekitar rumah sakit. Namun hal tersebut dibantah oleh Hamas dan staf medis.
Israel melancarkan serangan pekan lalu untuk merebut Khan Younis, yang kini digunakan sebagai markas utama militan Hamas yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan dan menewaskan 1.200 orang.
Menurut otoritas kesehatan Gaza pada laporan terbarunya pada Senin, setidaknya 25.295 warga Gaza telah terbunuh sejak saat itu.
Amerika Serikat juga mendesak Israel untuk mengurangi korban sipil di Gaza. Pemerintah AS juga mengatakan bahwa mereka masih percaya adanya kemungkinan untuk mencari solusi antar dua negara dalam konflik Israel-Palestina.
Namun, hal tersebut bertentangan dengan sikap Israel yang menolak seruan berdirinya negara Palestina. Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel menegaskan kembali dengan mengatakan bahwa negara Palestina akan menimbulkan “bahaya nyata” bagi Israel. (azw/saf/ham)