Minggu, 24 November 2024

59 Desa jadi Langganan Banjir, Kapasitas Pompa Pintu Air Kuro Lamongan Ditambah

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim saat meninjau Pintu Air Kuro, Desa Kuro, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan pada Senin (22/1/2024). Foto: Humas Pemprov Jatim

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menambah kapasitas pompa air dan genset di Pintu Air Kuro, di Desa Kuro, Kecamatan Karangbinangun, Lamongan pada Senin (22/1/2024).

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim yang hadir langsung di lokasi menyatakan, penambahan daya pompa air dan genset serta rekonstruksi Pintu Air Kuro ini diharapkan bisa mempercepat surutnya banjir di wilayah itu.

Sebab ketika musim hujan tiba, banjir akan melanda 59 desa di delapan kecamatan di wilayah Bengawan Jero. Bahkan durasi genangannya mencapai empat hingga enam bulan setiap tahunnya.

Sebelumnya pada 24 Februari 2023, Khofifah bersama Yuhronur Efendi Bupati Lamongan meninjau wilayah terdampak banjir di wilayah Bengawan Jero.

“Kunjungan saat itu untuk meninjau lapangan dan dilaksanakan upaya penanganan banjir Bengawan Jero melalui kolaborasi penanganan menurunkan tinggi genangan banjir antara Pemprov Jatim, Pemkab Lamongan, dan BBWS Bengawan Solo,” kata Khofifah di Lamongan.

Gubernur Jatim itu menyatakan penambahan kapasitas pompa air dan genset berdasarkan kajian Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

Karena, Bengawan Jero termasuk dalam wilayah Sungai Bengawan Solo yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dalam hal ini BBWS.

Hasilnya, dibutuhkan pompa berkapasitas 20.000 liter/detik untuk penanganan banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Jero.
Kapasitas yang diperlukan tersebut dibagi menjadi dua.

Masing-masing, Pintu Air Kuro sebesar 10.000 liter/detik dan Pintu Air Melik sebesar 10.000 liter/detik. Lalu dalam rakor banjir Bengawan Jero, disepakati penanganannya secara sharing oleh semua pihak yang terlibat.

Dari hasil rakor itu, Pemprov Jatim mendapatkan tugas pengadaan pompa maupun genset beserta mekanikal dan elektrikal.

Serta pekerjaan konstruksi pendukung dan optimalisasi penanganan perbaikan kebocoran pada pintu air dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp35 miliar.

“Selain itu, konstruksi pompa tambahan untuk menangani banjir dengan data teknis pompa tipe submersible axial pump kapasitas 2.000 liter/detik head 6 meter sebanyak 3 unit serta Genset tipe silent kapasitas 400 KVA sebanyak 3 unit,” tambahnya.

Sementara itu, Yuhronur Efendi Bupati Lamongan menyambut baik peresmian pekerjaan penanganan banjir Bengawan Jero dan perbaikan Pintu Air Kuro. Menurutnya, penambahan pompa akan memberi banyak manfaat.

Pertama meningkatkan pembuangan air yang sebelumnya 3.500 liter/detik, setelah pembangunan pompa yang baru sekitar 6.500 per/detik. Diperkirakan kekuatan pembuangan menjadi 11 ribu liter/detik.

“Insyaallah mempercepat keluarnya air ketika terjadi genangan,” katanya.

Selain itu, pintu air bagian utara yang tadinya tidak beroperasi secara optimal, telah mendapat perbaikan. Sehingga saluran pembuangan di dasar berfungsi optimal.

Selain Pintu Air Kuro, ada juga normalisasi di Pintu Melik. Tidak hanya berfungsi sebagai pembuangan air saat banjir, melainkan juga ketika musim kemarau masyarakat bisa mengambil air.

“Kami akan terus memelihara keberlanjutan Pintu Air Kuro untuk tidak sekadar mengatasi banjir, melainkan juga meningkatkan pertanian bagi masyarakat Lamongan,” tutupnya.(wld/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs